Kata Mutiara Dalam Buku Jalan Cinta Para Pejuang Karya Salim A.Fillah

Baca, Like, Comen, dan Share!

JALAN CINTA PARA PEJUANG
Penulis: Salim A.Fillah
Penerbit: Pro-U Media
Tempat Terbit: Yogyakarta
Tahun Terbit: 2008
Jumlah Halaman: 344 hlm

Langkah Pertama: Dari Dulu Beginilah Cinta
‌Amor Vincit Omnia 
       Di jalan para pejuang, perjuangan pertama adalah sebuah pergulatan jiwa untuk menaklukkan cinta itu sendiri. (hlm.32)
‌Segitiga Cinta: Meletakkan Kebahagiaan
       Dalam cinta, "kita lemah karena posisi jiwa kita salah," tulis Anis Matta di Serial Cintanya. 
       Mereka menderita, bukan karena mencintai. Dan mungkin juga bukan karena cinta itu sendiri. Tapi karena mereka meletakkan kebahagiaan pada cinta yg diterjemahkan secara salah. Kalau saja "mencintai" itu sudah cukup membahagiakan, tentu mereka takkan risau bahkan jikapun tak dicintai. (hlm. 34)

       Jalan cinta para pejuang adalah kesetiaan dan pengorbanan. Komitmen adalah ikrar kerelaan berkorban, memberi bukan meminta, berinisiatif tanpa menunggu, memahami dan bukan menuntut. Komitmen adalah ikatan kesetiaan. (hlm.38)

Langkah Kedua: Dunia Kita Hari Ini
‌Hujan dan Awan Saling Melupakan
    Bahagianya merayakan cinta bukan hanya berbicara tentang sisi indah pernikahan. Tetapi ini adalah soal memberi makna pada pernikahan. Jika ada yg melihatnya hanya sebagai kehidupan bersama yg berisi canda dan tangis, atau kemesraan dan cekcok, itulah makna yg dipilihnya. 

Syukurlah, Nabi kita mengajarkan makna lain yaitu Barakah. Disaat apapun barakah itu membawa kebahagiaan. Sebuah letup kegembiraan di hati, kelapangan di dada, kejernihan di akal, dan rasa nikmat di jasad. 
       Barakah itu memberi suasana lain dan mencurahkan keceriaan di musim semi, apapun masalahnya yg sedang membadai. Barakah itu membawakan senyum meski air mata menitik-nitik. Barakah itu menyergapkan rindu di tengah kejengkelan. Barakah itu menyediakan rengkuhan dan belaian lembut di saat dada kita sesak oleh masalah. (hlm.54)

         Di jalan cinta para pejuang, kelak mungkin kita akan menghadapi para 'pejuang' yg lain. Seperti kita meyakini Allah, mereka juga meyakini sesuatu. Sesuatu itu menggerakkan mereka. Mereka berjuang sebagaimana kita berjuang. Maka mungkin saja akan ada perbenturan. Dan pertempurannya adalah pertempuran iman. (hlm. 62)

‌ABC
"Di hutan, kulihat dua cabang jalan terbentang, kuambil jalan yg jarang dilalui orang dan itulah yg membuat segala perbedaan."
(Robert Frost, The Road Not Taken)
‌Memijakkan Pemahaman
       Sebagian dunia yg dulu menjadi kiblat bebas nilai, kini semakin menghargai nilai. Dan mereka mendapatkan pelajaran karena pengalaman pribadi. (hlm. 69)

"Ketika dunia berubah, di jalan cinta para pejuang kita harus semakin berbenah." (hlm.70)

Musuh Berselimut Kaca 
Perdamaian adalah maslahat kemanusiaan yg agung. Tapi musuh tidak selalu mencintainya sejak awal. 
-M.Anis Matta- (hlm.79)

‌Andai Aku Masih Hidup 
      Di jalan cinta para pejuang, dengan apa kita menghadapi musuh? Tentu saja dengan cinta. Karena cinta bukan hanya sekedar pelukan hangat, belaian lembut, atau kata-kata penuh dayu. Kita belajar apa itu cinta dari apapun yg ada dimuka bumi. Dari cahaya matahari. Dari sepasang merpati. Dari sujud dan tengadah doa. 
Dari kebencian musuh, dari dengki dan iri para lawan. Dari ketidaktahuan orang yg ingkar dan degilnya pikiran si munafiq. Dari apapun! Karena inilah jalan cinta para pejuang.. (hlm. 89)

"Jangan kalian berhati lemah dalam mengejar musuh. Jika kalian merasai sakit, maka mereka menangguhkan sakit pula sebagaimana kalian derita. Dan kalian mengharap dari Allah apa yg tiada mereka harapkan."-QS. An-Nisaa [4]: 104-

Langkah Ketiga: Jalan Cinta Para Pejuang
Tapak pertama VISI 
Agar aku tak lagi tertidur lelap, tapi bangkit terjaga
Agar aku tak lagi tertunduk sayu, tapi tegak terpancang
Agar CINTAKU tak lagi terpejam sendu, tapi tajam terpancar
Agar aku tak menyipit silau, tapi menatap lekat 
Agar aku tak memandang serampang, tapi menelisik jeli
Di jalan cinta para pejuang
Ada empat tapak
Tapak kedua GAIRAH
Agar aku tak lagi lemah
Agar aku tak lagi goyah
Agar CINTAKU jadi gagah
Agar aku tak cepat lelah
Agar aku tak menyerah

Di jalan cinta para pejuang
Ada empat tapak
Tapak ketika NURANI
Agar aku jujur pada diri 
Agar kudengarkan suara hati
Agar CINTAKU jadi suci
Agar kupandang dunia dari ufuk tinggi 
Agar aku dibimbing illahi

Di jalan cinta para pejuang
Ada empat tapak
Tapak keempat DISIPLIN
Agar aku penuh taqwa dalam banjir cinta dan badai asmara
Agar aku bukan hanya penikmat rasa, tapi juga penjaga agama
Agar CINTAKU bukan hanya kesenangan diri, tapi juga ridha illahi
Agar aku tak hanya dicintai orang terkasih, tapi juga Yang Maha Pengasih
Agar aku tak hanya dirindukan istri, tapi juga bidadari (hlm.92) 









      
       


Comments

Popular Posts