Jodoh Itu Pilihan, Cinta itu Takdir

Baca, Like, Comen, dan Share!

Ada yg berkata bahwa "Jodoh itu pilihan, dan cinta itu takdir". True??? Bahkan Vidhia (salah satu tokoh dlm buku yg blm terbit), memberikan statement kurang lebih seperti ini. Bir, selepas Akad terucap. Tanpa ku dengar dengan jelas seperti apa janji suci yg dilafazkan olehnya dihadapan waliku, sekaligus disaksikan oleh para tamu undangan yg datang di hari itu. Terlebih lagi, saat itu Aku diasingkan ke ruangan yg berbeda dengannya. Saat pembawa acara mempersilakan pengantin perempuan untuk bersanding dengan pengantin prianya. Jujur, ada rasa kesal. Kok secepat itu? Sudah sah saja, bahkan Aku tak mendengarkan proses sakral itu. 

Bir, seketika ada haru. Sekaligus nyaliku mendadak Kikuk. Bagaimana bisa, pria asing itu kini sudah menggenapiku?? Mungkin ini adalah pilihan kami sebelumnya, dan Allah yg memilihkan yg terbaik buat kami. Aku ingat betul sebelum memutuskan untuk menikah.

Kami menjalani proses mengenal satu sama lain. Aku mengakui, bahwa untuk bisa menerima niat baiknya tidaklah mudah. Di awal mengenal. Gengsi iya, meskipun kami sering terlibat di berbagai kegiatan sosial. Entah, itu bermula dari dia yg mengkagumiku, ataupun sebaliknya Aku yg mengkaguminya. Tapi, Qadarullah Semesta bertindak terlalu cepat. Sehingga Kami pun bertemu di pelabuhan terakhir. 

Di masa-masa awal pernikahan kami. Aku begitu menyadari. Bahwa Dia sangat berjuang keras untuk membahagiakanku. Aku yg sebelumnya terlihat bawel. Mendadak jadi canggung. 

Disitu, Aku baru menyadari bahwa benar "Cinta itu akan tumbuh setelah menikah, dan bisa tumbuh setelah menikah." Nggak mudah Bir, mencintai orang yg sebelumnya tidak kita cintai. Tapi lebih menenangkan bagi seorang perempuan memilih untuk dicintai daripada mencintai. Ini konteksnya setelah menikah ya! Bukan sebelum menikah!
 
Hal yg perlu digarisbawahi sebagai pengingat. Kamu akan melihat, bagaimana orang asing itu memperlakukanmu dengan sangat baik, menjagamu, membahagiakanmu, menghargai prosesmu setingkat demi setingkat tanpa tuntutan yg panjang, yg kapasitas kesabarannya melebihi kesabaranmu, betapa Kamu menjadi orang yg beruntung saat itu?

Kata Vidhia "Kalau dia sudah mengetahui kewajibannya dan hak-haknya terhadap istrinya dengan baik. Maka, Istri nggak mungkin hanya menerimanya saja. Tapi Dia juga akan memberikan yg terbaik buat suaminya." 

Jadi, dalam proses membangun rumah tangga di awal-awal bagi 2 orang yg asing seperti kami ini sangatlah penuh dengan perjuangan. Kurang lebih bener Karya Bang Azhar Nurun Ala dalam bukunya yg berjudul "Belajar Mencintai". Bahkan setelah menikah, kita harus belajar mencintai pasangan kita dengan sepaket plus minusnya dia. True!

Comments

Popular Posts