Kisah Hanin, Proses Memaafkan

Baca, Like, Comen, dan Share!

Belum sampai ke bagian terakhir dari kisah kita. Tentang Harapan lalu berujung kekecewaan antara Aku dan Dia, Kamu dengan Dirinya, tentang upaya untuk saling berhenti menunggu ataupun mencari, tentang upaya menyembuhkan luka itu sendiri, tentang narasi baru kita setelah proses mengenal itu, tentang ruang lapang di hati kita untuk sama-sama saling memaafkan, sama-sama saling mengikhlaskan orang-orang yg pernah menyakiti kita tanpa sadar ataupun dengan sadar. Pulih, satu kata yg melegakan sekaligus membahagiakan. Diantara dinding keegoisan itu, kita meruntuhkannya dengan Doa yg melangit, Tulus diantara jedah dan waktu hari lalu ataupun nanti. 

***
"Apa bedanya kita dengan dia, kalau kita ikut membalas seseorang yg menyakiti kita. Entah itu membalas dengan perkataan kasar, tindakan yg tercela, atau hal lainnya yg membuat mereka merasa terluka karena kita? Allah Maha Baik, Maha Adil. Jadi, nggak perlu repot-repot mau mengupayakan mereka bersedih atas apa pernah mereka lakukan pada kita, diamkan saja. Nggak usah mikir yg aneh-aneh mau menuntut atau balas memakinya. Lupakan! Berbuat baiklah kepada siapa saja. Termasuk orang-orang yang pernah menyakitimu secara sadar ataupun tidak sadar."

Bersambung...

Comments

Popular Posts