Gerimis Day-08, Ketegaran Ibu

Baca, Like, Comen, dan Share!

21:30
27 November 2022
Tidak pernah seintens ini, bercerita banyak hal dengan seorang Ibu lewat chat. Entahlah! Ada kerinduan siapa disana yang dijaga? Kangen! Dalam hati berkata, "Aku Rindu Rumah, dan Aku ingin Pulang." Rasanya tak ingin melewatkan satu waktu untuk bercengkerama bersama Ibu. Maklum, jika pulang Aku sudah kelelahan dan mengurung diri di dalam kamar. Padahal, selepas Aku pergi ada banyak cerita yang ingin Ibu bagi. Tuhan, Aku Rindu Rumah. Ingin rasanya berkunjung ke sana?

13:48
28 November 2022
Hari itu sebuah notifikasi tertera di layar handphoneku. Kabar yang mengkagetkanku, sekaligus kabar menyedihkan yang membuatku kalut terbawa emosi. Fokus kerjaku hampir buyar. Tangisku hampir meluap. Di depan layar komputer, tatapanku kosong untuk beberapa detik. Ingin marah, tapi tak berdaya. Ingin menangis dengan sejadi-jadinya. Tapi ada rasa malu di dalam diri.

Baiklah! Sembari menguatkan diri sekaligus menenangkan hati. Aku lafazkan begitu banyak lafaz kalimat "Istigfar". Berharap sedihku hilang. Lagi-lagi pikiranku kacau, air mata yang tak semestinya menetes dipipi itu berlinang juga. Cukuplah masker menjadi penjaganya. Kutepiskan semua kekhawatiranku tentang hari itu. Aku kembali memikirkan Ibu. Memikirkan kebahagiaan yang dijaganya selama 11 bulan itu hilang seketika. Tidak ada hiburan lagi yang membuatnya tertawa ketika menatap layar handphone ketika menjaga sebuah toko. Ahhhh! Kuselipkan kata penghibur untuk seorang Ibu kali itu ketika di telephone. "Sabar yah Ibu! Ikhlaskan! Kalau Aku ada rezeki lebih bulan depan. Nanti tak belikan lagi." Sedangkan Ibu masih tak percaya bahwa barang kesayangannya hilang.

Berusaha memasrahkan diri pada-Nya. Tidak usah berpikir yang aneh-aneh. Allah Maha Tahu kok. Sementara di lain hari, ketika Pulang. Aku mendengar cerita dari seorang Ibu. Bahwa di hari itu, justru kalimat tak di sangka keluar dari Lisan Si Bungsu. "Sudah buk, Ikhlaskan saja! Nanti digantikan sama Allah yang lebih baik lagi." Padahal, hatinya pun terluka ketika melihat raut wajah Ibunya bersedih.Tapi Aku terkagum-kagum padanya. Sekarang Si Bungsuku itu sudah tumbuh jadi dewasa. Seseorang yang pernah kutitipkan sebuah pesan "Untuk Menjaga, Membantu/Menolong Ibu ketika Aku sedang tidak ada di Rumah, dan meminta padanya agar dia tak menyusahkan Ibu." Meskipun Aku tahu, Allah adalah sebaik-baiknya penjaga. Tetap saja, harus ada seorang lelaki di rumah yang menjaga Ibu.

#Gerimis30Hari
#Gerimis_Des22_01
@gerimis30hari
@ellunar


Comments

Popular Posts