Menangis Bersama

Baca, Like, Comen, dan Share!



Bismillah, 
Sama sepertimu dek, awalnya Aku kaget dengan semua kehendak-Nya. Dia yang memilih kita untuk memikul beban itu. Ahhh, itu bukan beban! Kita terlalu berat memikirkannya ketika semua itu dibilang beban. Itu adalah Nikmat yang patut disyukuri, tidak banyak orang yang bisa mengemban Amanah besar itu. Ada begitu banyak ladang pahala yang tak cukup dinilai harganya. Sebab, harga dari ikhtiar besar kita, proses yang kita lalui, air mata yang pernah kita dera, kepayahan yang pernah kita rasakan, kesulitan yang pernah kita jalani, itu adalah kebaikan dari-Nya yang tak bisa kita terjemahan dengan kasat mata. Ada begitu banyak emosional yang akan kita rasakan, sebanding kok! Disana pun ada begitu banyak peluang pahala. Ada begitu banyak juga jalan untuk menemukan kemudahan dari-Nya. Selama kita mendekat kepada-Nya, walaupun itu hanya diibaratkan sedekap, ataupun sehasta. Allah itu Sayang lho sama kita! Sayang banget, tapi memang kita tak pernah paham dengan intans, soal Kasih dan Sayang-Nya. Berjuang saja dulu yah! Pasti bisa! Terutama, Berprasangka baik dulu terhadap-Nya di setiap episode kehidupan ini. Allah pasti menemanimu Adikku. 

Dear Adikku, 
Aku tahu sekarang terlalu dini bagimu beranjak dari zona nyaman. Aku tahu bagaimana terkaget-kagetnya di setiap perjalanan hidupmu merinti dalam proses itu? Tak apa? Terima dengan lapang dada yah! Allah sedang ingin menempah pribadimu untuk jadi pribadi yang lebih kuat lagi. Yakin! Allah tidak membebani sesuatu melebihi kadar kemampuan hamba-hamba-Nya. Kalau Allah kasih ujian itu ke kamu! Artinya kamu mampu. Jangan lupa sertakan Allah disetiap langkamu. Fokus dengan semua nikmat-Nya, kecilkan problem hidupmu, tenang! ada Allah Yang Maha Besar. 

Dear Adikku, 
Aku tahu bagaimana harus merelakan mimpi itu seketika? Aku tahu bukan sekarang waktu yang tepat untuk meraih mimpi, ataupun menyekap keinginan yang menggunung soal kebahagiaan hidup, apalagi soal merendahkan ambisi dari sekian banyak target kehidupan yang mesti kita capai! Ahhh, rasanya bukan itu! Aku tahu bagaimana peliknya harus mengubur mimpi itu, dan memeluk erat luka itu sendiri? Tapi ingatlah! Mimpi kita boleh tertunda sekarang! Tentu jangan lupakan harapan besar kita kepada-Nya di setiap haru, dan asa itu! Puncak tertinggi dari sebuah do'a adalah harapan yang dipasrahkan. Sekarang! Iya! Mintalah hal-hal yang tertunda hari ini dari mimpi besarmu, Aku yakin di masa depan. Ketika sabarmu sudah gigih diluaskan, ketika tawakkalmu sudah berteman dalam taat pada-Nya. Mimpimu akan terwujud satu-persatu. Tak apa! Jika sekarang mimpi kita tak terwujud lantaran harus tertunda. Tapi jangan terlalu Berpasrah pada keadaan dan kata "nanti"! Ikhtiarkan dengan do'a yah! Pasti bisa! Tidak ada petuah yang bisa ku berikan kepadamu duhai adikku. Sebab, Aku tahu bagaimana tak enaknya memikul beban itu sendiri di masa lalu! Alhamdulillah, sekarang sedikit demi sedikit sudah kutuai buah kesabaranku, sudah ku tawar lukaku yang dulu dengan ikhlas seikhlasnya, sudah ku lalui ujiannya setingkat demi setingkat. Lalu apa semua itu akan berakhir?? Tentu saja tidak! Karena di depan sana, akan ada hal yang lebih riskan lagi dalam hidup kita, ujian yang lebih besar lagi, tangis yang lebih sering lagi, kesabaran yang lebih banyak lagi. Paling tidak! Ketika kita pernah melalui hal sulit di masa lalu, kita sudah bisa menerima kemungkinan terbesar dalam hidup ini, untuk melalui semuanya dengan versi terbaiknya kita. Lekas membaik! Aku nantikan kata "Pulihmu"! Selagi Peluk-Nya selalu hadir dalam pelikmu! Artinya Allah Sangat Sayang padamu lebih dari apapun! 

Palembang, 06 November 2023
With Love, 
The An, 

Comments

Popular Posts