Cerita Kita Sahabat KPI B

Apa kabar sobat?? Udah bosen belum nih sama catatan pena Ds?? Hemmm... Jangan pernah bosen ya, karena kali ini Ds mau cerita ke kalian tentang kisah edisi PPL waktu di kota Jakarta. Hehehe... Hayooo siapa yang penasaran sama ceritanya?? Cepetan ngaku, sebelum terlambat. Oke Ds mau Cerita tentang temen sekelas Ds yang sedikit membinggungkan. Sebenernya sih dia ngak terlalu keren banget buat dikisahin ditulisan Ds kali ini. Tapi lucu si sikapnya itu. Hehehe... Dan bukan aku yang mengakui kekonyolannya saat itu. Tapi sahabatku yabg beriniaial S yang menceritakan semua keresahannya padaku tentang pemuda itu. "Ya", pemuda yang berinisial R.

Ds punya temen, sebut saja dia dengan nama berinisial R. Orangnya sih sedikit cuek, punya ambisi yang baik tentang sebuah cita. Kita punya hobi yang sama. Si R suka menulis juga. Nah, biasanya si R suka menulis tentang hal-hal yang berkaitan tentang ilmu di studinya, tapi lebih sering menulis tentang kesuksesan dan cita dimasa depan. Dan sangat jarang banget menulis sebuah tulisan tentang Cinta. Pernah sekali Ds kepoin tulisannya.Woowww... Waktu baca itu judulnya Ds penasaran dunks. Kemudian Ds baca itu isi tulisannya. Hehehe... Ds ketawa geli waktu baca tulisannya. Tumben2 banget si R nulis hal yang begituan. Ternyata si R bisa juga nulis puisi tentang Cinta. Entahlah, mungkin si R lagi bahagia. Gubrakkkkk...

Hemmm... Masalahnya buka itu sih, karena rasa kepo. Ds jadi keinget keresahan sahabat Ds yang berinisial S waktu Tour bulan kemarin di kota jakarta. Ds inget bener tentang kelucuan si R waktu kita di hotel. Kebetulan kami menginap di Big Hotel. Waktu kita sibuk ngerapiin koper di kamar dengan posisi kamar tertutup. Kita pada sibuk tuh sama baju-baju plus barang bawaan kita. Saat itu Ds sekamar sama sahabat Ds yang berinisial S. Disaat kesibukan kita abg begituan, ada aja orang iseng plus jail yang hobinya suka ngetuk-ngetuk pintu kamar kita. Terus kita coba liat dan buka itu pintu kamar. Tapi ngak tahunya ngak ada wujudnya. Kita cumen bisa tarik nafas panjang. Terus sahabat Ds yang berinisial S bilang ke Ds :

"Siapa sih itu, iseng banget ngetuk-ngetuk pintu kamar kita, awass aja kalau ketahuan siapa orangnya. Belum tahu apa dia sama kita. Dasar orabg jail", ujarnya dengan nada tinggi dan sedikit menunjukkan ekspresi wajah yang sebel sama si pengetuk pintu kamar kita yang misterius.

Dengan semua kejengkelannya. Si S pun penasaran sama itu orang. Sok misterius banget .

"Udah deh cek. Ngak penting banget. Biarin aja. Ntar juga dia capek sendiri, terus berhenti deh", ujarku sambil memindahkan pakaian kotor ke kantong hitam.

"Ngak bisa dibiarin itu orang. Kita kan mau istirahat. Eehhh... Si dia malah mondar mandir ngetukin pintu kamar kita. Ntar aku intip ah, itu orang. Ngak tahu apa si dia?? Kalau di pintu ini ada lubang kecil buat ngintip tamu yang ada diluar kamar. Awasss aja kalau aku tahu siapa orangnya", ujarnya dengan berjalan menuju belakang pintu kamar sambil mengibtip situasi diluar kamar kami.

Setelah beberapa kali ketukan pintu itu meresahkan kami, dan kalian tahu sob! Siapa orang jail itu. Yahh... Dia seorang pemuda berinisial R. Hahaha... Lucu aja ngeliat sikapnya itu. Sepertinya si R hobi sekali membuat jengkel sahabatku si S.

"Ehhhh, kamu tahu ngak siapa orang yang ngetuk pibtu kamar kita tadi?", ujar si S dengan laga ingin memberitahuku tentang orang itu sambil tersenyum lucu.

"Ngak! Memangnya siapa?", ujarku dengan wajah penasaran.

"Itu si R! Dasar kurang kerjaan bener itu orang. Mana ketukannya itu berisik. Sangat menganggu ketenangan kita aja. Hahaha... Dia pikir aku ngak aaan tahu sama dia. Tapi aku tahu, dan bisa ngeliat sikap dia dengan jelas. Dasar pemuda aneh. Ngapain coba dia kayak gitu??", ujarnya si S dengan ketawa terbahak-bahak.

"Ya... Mungkin dia naksir kali sama kamu", ujarku sambil meledekinnya.

"Ih... Apaan si kamu. Ngak mungkinlah! Malas banget ngebahas itu. Dia aja kalau ketemu aku suka berantem plus cekcokk. Ngarang aja kamu ini", ujar si S dengan wajah aneh tapi sedikit tersipu malu.

***

Terus ada lagi nih sob kelucuan saat di kota tua tentang sikap si R. Kebetulan saat itu Ds ngak lagi sama sahabat Ds si S. Si R pun bertanya ke Ds :

"Ehhh... Kamu lagi marahan ya sama si dia?", ujar si R dengan penasaran.

"Dia siapa??", jawabku dengan binggung.

"Iya... Dia?? Siapa lagi kalau bukan si S. Kalian lagi musuhankan? Atau lagi beranteman. Hehehe... Ngaku aja deh", ujarnya dengan sok tahu.

"Ngak kok. Kata siapa?", jawabku dengan menoleh ke wajahnya.

"Kata akulah barusan. Kalau ngak marahan, terus kenapa sekarang kalia. Ngak jalan sama-sama. Buktinya sekarang kamu disini dan dia disana. Kalian lagi ada masalahkan??", ujarnya dengan sok yakin. Padahal salah bener itu prasangkanya ke kami.

"Dasar sotoy kamu. Sok tahu banget. Bagaimana bisa? kamu bilang aku sama dia lagi marahan. Orang tadi kami berdua aja bercandaan disana. Cumen sekarang aku sama dia lagi pengen misah aja", jawabku dengan nada tenang.

"Terus kalau ngak marahan, kenapa kalian ngak jalan bersamaan? Kaliankan sahabatan", ujarnya dengan sikap keras kepala alias sotoy tadi.

"Hemmm... Memangnya kalau sahabatan ngak boleh apa jalan sendiri-sendiri? Kan kami buka prangko yang nempel terus sepanjangan. Wahhh kacau nih kamu, cieeeee.... Kamu suka ya sama si S. Perhatian banget sama dia", jawabku dengan berbalik ngeledekin si R.

"Nohhhhh... Kata siapa?", ujarnya dengan tersenyum dan tersipu malu.

#The_And

Hahahaha... Hai sobat sampe segitu dulu ya cerita Ds. Semoga tulisan ini bisa mencerahkan hati dan pikiran kalian semua yang lagi resah. Pesannya hanya satu : Jika selama ini kamu hanya bisa berpura-pura tidak memperdulikannya disaat dia ada didekatmu. Cobalah untuk berhenti membiasakan sikap demikian. Setidaknya kamu tidak boleh bersembunyi dari rasa perhatian dan keperdulianmu terhadapnya secara real. Toh, itu bukanlah suatu kesalahankan? Sah-sah saja selagi masih dalam koridor wajar dan tahu akan batasanmu terhadapnya. Jangan sampai gengsimu itu membuat dia menjadi yang jauh darimu. ini foto sahabat2ku sobat! :)


Comments

Popular Posts