Kutipan dalam Buku Mahar untuk maharani

Baca, Like, Comen, dan Share!

Mahar Untuk Maharani

Karya: @azharnurunala
Novel Tahun: 2017
Tebal Buku: 250 hlm

Mulai berkonsentrasi penuh, membaca tiap bagian ceritanya yang buat Aku sedikit binggung di awal cerita. Next, Pada bagian ke 30-an. Baru menyadari, ternyata sekeren itu kisah Salman, Ajran, Dimas dan Maharani. Aku pun terkagum-kagum dengan Skenario-Nya. Detik-detik terakhir tak mau melewatkan tiap bagiannya.

Sisi lain dari Kisah Ajran Kabiran,
Tanpa Malu dan ragu, ia menyatakan bahwa ia mau menjadi petani, dan meneruskan studi untuk kuliah di IPB. IPB adalah salah satu langkah untuk menggapai impiannya.
Menjadi petani bukanlah satu bentuk keterpaksaan. Bapak-Ibunya itu hanya lulusan SMP dan tidak memungkinkan untuk ikut tes CPNS. Tapi, bukan itu alasan utama mereka bertani. Mereka bertahan sebagai petani karena mereka mencintai pekerjaan itu.

"Orang bilang ada kekuatan-kekuatan dahsyat yg tak terduga yg bisa timbul pada samudera, pada gunung berapi, dan pada pribadi yg tahu benar akan tujuan hidupnya." Kalimat dalam Novel Rumah Kaca Karya Pramoedya Ananta Tour.

Kalimat penyemangat Ajran Kabiran satu lagi, "Soal Pangan adalah Soal Hidup Matinya Bangsa." Pernyataan yg keluar dari mulut Bung Karno pada 27 April 1952 dalam pidato peresmian Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, yg kemudian menjadi Institut Pertanian Bogor.
Survei membuktikan:
"Penelitian menyebutkan bahwa mekanisme otak seseorang yang sedang jatuh cinta sama dengan mekanisme otak pecandu narkotika. Konon, bagian korteks frontal di otak tak bekerja dengan baik pada orang yang sedang jatuh cinta. Bagian inilah yg paling bertanggungjawab untuk berpikir rasional dan mekanisme pengambilan keputusan."

Well, Aku nggak tahu gimana pemikiran kebanyakan ikhwan. Apa seperti Ajran Kabiran??
Ajran Kabiran itu tipe orang yg nggak mau ambil pusing soal perempuan. Ia sama sekali tak risau soal jodoh. Ia tak percaya pada kisah-kisah romantis yg selalu berusaha hiperbolis soal cinta.
Baginya, cinta itu sederhana: membina hidup dengan pasangan yg sevisi. Dan karena itu, jodoh juga menjadi sederhana: kelak ketika ia siap, ia akan mencari perempuan shalihah yg mendukung perjuangannya, dan ia akan memberanikan diri untuk menemui ortu si perempuan, dan berniat menikahi perempuan tersebut.

Aku rasa Kalian perlu baca Novel ini deh!
Tidak ada penawar yg lebih manjur bagi dua insan yg saling mencintai dibanding pernikahan. Ini adalah sabda Rasulullah Saw, jadi antum tidak perlu binggung  soal urusan cinta, sebab Islam sudah punya solusi.

Lalu apa solusi Islam untuk laki-laki atau perempuan yg jatuh cinta pada seseorang, tetapi seseorang yg dicintainya itu tak membalas cintanya,atau bahkan menikah dengan orang lain?
Betapa Islam mempermudah pernikahan. Rasulullah Saw bersabda, "jika kalian didatangi oleh seseorang yg kalian sukai akhlak dan agamanya, kawinkanlah ia (nikahilah) ia, sebab jika kalian tak melakukannya dikhawatirkan akan menjadi fitnah dan kerusakan yg luas di muka bumi.

Diantara kebaikan wanita adalah yg mudah meminangnya, mudah maharnya, dan subur rahimnya. Masya Allah! Bahkan Rasulullah Saw juga dengan tegas mengatakan bahwa sebaik-baik pernikahan adalah yg paling mudah pelaksanaannya. Jadi kalau sekarang untuk menikah harus punya ini-itu dulu, sediakan ini itu segala macam, mengadakan prosesi-prosesi yg mengarah pd sikap mubazir dan tidak pernah dicontohkan Rasulullah, sdh terlalu jauh kita. Jadi ini, adalah tindakan preventif untuk kondisi yg antum tanyakan tadi. Paham, kan? Maksud ana, jangan ditunda-tunda! Ketika antum sudah merasa siap menanggung beban pernikahan, segera lamar.

Ada lagi satu tindakan preventif. Ketika antum jatuh cinta pada seseorang, tetapi antum merasa tidak mungkin menikahinya, karena alasan apapun, buru-buru kubur perasaan itu! Lupakan! Buang jauh-jauh! Karena Ikhwah, perasaan jatuh cinta itu pd akhirnya selalu menuntut sentuhan fisik, yg kalau tidak tersampaikan akan jadi penyakit.

Kalau ditinggal menikah, iya cari yg lain. Yg pasti dia lebih baik karena dia mau sama antum, mau menerima antum.
Bulan demi bulan berlalu, dan selama itu hubungan Maharani dan salman terus terjalin tanpa kepastian. Tak ada janji. Tak ada permintaan untuk menunggu. Tak ada kesempatan yg menenangkan. Tetapi butuh memantaskan diri. Tapi bukankah cinta juga butuh kata, dan bukan cuman rasa yg diterka-terka?

Pernikahan adalah sesuatu yang harus disegerakan, tetapi bukan berarti harus dilaksanakan dengan tergesa-gesa. Dengan kondisi Maharani yg sudah begitu sabar menunggu dan tdk punya banyak waktu, ia merasa bukan saatnya berpikir seperti orang bijak. Salman harus segera melamar Maharani, Dengan hati-hati ataupun tergesa-gesa. Nggak mungkin dia membiarkan Maharani terus menunggu? Setiap keraguan datang, Salman kembali mengingat sabda Rasulullah Saw: "Ada 3 orang yg berhak mendapat pertolongan Allah. Mereka adalah seorang mujahid fii sabilillah, budak yg ingin membebaskan dirinya, dan orang yg ingin menikah untuk menjaga kesucian dirinya.
Dy termasuk golongan ketiga dengan semua pertimbangan.

Lagi-lagi Ustadz Hasan selalu menyampaikan kepada santri yg mengikuti kajian pra-nikah. Luruskan Niat, luruskan niat, luruskan niat. Insya Allah kalau niat udah lurus, pintu rezeki dibukakan jalan-Nya, janji Allah itu kan nggak mungkin keliru.

Baca buku Salim A.Fillah "Jalan Cinta Para Pejuang" or Baca Kisah Ali Bin Abi Thalib waktu mau menikahi Fathimah Az-Zahra.

Sedikit Kalimat yg cocok untuk merendahkan kegalauan Salman saat itu.
"Jika kita menghijrahkan cinta, dari kata benda menjadi kata kerja, maka tersusunlah sebuah kalimat peradaban dalam paragraf sejarah. Jika kita menghijrahkan cinta, dari jatuh cinta menuju bangun cinta, maka cinta menjadi sebuah istana, tinggi mencapai surga."

Sementara perasaan Salman ibarat cinta yg meletup-letup, tangan yg cuma bisa menepuk-nepuk udara, dan waktu yg terus berlari tanpa sedikitpun kompromi.
Di jalan cinta para pejuang, kata-kata 'Amor Vincit Omnia" ditanggal sejak awal.  Karena cinta tak boleh menaklukkan kita, karena kitalah yg akan menaklukan cinta.

Renungan bagi seorang Salman? Jalan apa yg harus ia jalani? Menjadikan cinta sebagai alasan atau sekaligus tujuan baginya? Menghanyutkan diri ke dalam derasnya sungai perasaan, berharap segala harapan dan kerja kerasnya akan membawanya sampai pada sebuah muara kebahagiaan.
Di dalam buku ini, ada pula kisah tentang kedewasaan Ali dalam menghadapi perasaan jatuh cintanya kepada Fatimah, putri Rasulullah Saw. Jauh sebelum ia mendapat jawaban "Ahlan wa sahlan" dari Sang Nabi, ia telah merelakan Fatimah dilamar oleh Abu Bakar, lalu Umar Bin Khattab. Sebab, ia merasa kedua orang itu lebih baik darinya, dalam hal apapun. Sebab, ia mengutamakan kebahagiaan Fatimah atas cintanya.

"Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilahkan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan. Begitu Salim A.Fillah mengambil simpulan dari kisah cinta Ali."

So! Manusia berencana, Allah yg memastikan. Gagal merencanakan adalah merencanakan kegagalan.
Keraguan Maharani terhadap Salman. Kegagalan Salman untuk memperjuangkan Maharani. Kegagalan Dimas Untuk melamar Maharani. Ternyata jadi keberuntungan Felica karena dilamar oleh Dimas. Keberuntungan Maharani karena telah menerima lamaran Ajran Kabiran. Who is Ajran Kabiran??

"Assalamualaikum. Bil, gue gagal. :') Rani udah dilamar duluan sama orang, lebih tepatnya, temen gue sendiri. Udah lama nggak sepatah ini. Terus enggak tahu kenapa gue ngerasa perlu ngasih tahu lo. Mau bilang makasih juga buat dukungannya. Kira-kira buku apa ya yg cocok untuk gue baca sekarang?"

Pesan WhatsApp muncul tanda bahwa pesan itu sudah dibaca. Tetapi, lebih dari sepuluh menit Salman menunggu, balasan Nabila tak kunjung datang. Baru ketika azan Isya berkumandang, sebuah pesan masuk.

"Wa'alaikumssalam. Man, I Fell Bad For You. Sebagai temen lo, gue nggak akan basa-basi. Gue ngerasain hal yg sama dan satu-satunya cara buat sembuh adalah MOVE ON. Cari orang lain untuk dicintai. Menurut pengalaman gue,itu cara paling gampang buat lupa. Soal buku, buku Anis Matta yg judulnya "Serial Cinta" masih ada sama lo, kan? Coba baca bab Sayap yg Tak Pernah Patah. Mungkin sedikit membantu. Goodluck!"

Salman cukup heran dengan sikap Nabila yg tak sehangat biasanya. Tapi, ia merasa bukan saatnya memikirkan hal itu. Salman segera mencari Buku "Serial Cinta". Dua paragraf terakhir di dalam bab itu sukses membuatnya merenung panjang. Kalimat-kalimat di dalamnya bukan cuma monohok, melainkan memberikan energi baru untuknya melangkah. Ditulis Anis Matta pada dua paragraf terakhir itu:
...
Ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak, yg sesungguhnya terjadi hanyalah "kesempatan memberi" yg lewat. Hanya itu. Setiap saat kesempatan itu dapat terulang. Selama kita memiliki cinta, memiliki sesuatu yg dapat kita berikan, maka persoalan penolakan atau ketidaksampaian jadi tidak relevan. Ini hanya murni masalah waktu. Para pecinta sejati selamanya hanya bertanya: "Apakah yg akan kuberikan? Tentang kepada siapa sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder."

Jadi kita hanya patah atau hancur karena kita lemah. Kita lemah karena posisi jiwa kita salah.
Point penting!
Kalau kita percaya cinta adalah memberi, maka ketika cinta kita ditolak, yg ada hanyalah kesempatan memberi yg lewat. Kesempatan itu pasti akan ada lagi. Pikir Salman, dan dia tak akan melewatkannya. Ia kemudian mengucapkan terima kasih kepada Nabila, meminta maaf karena lama tak mengirim kabar, sekaligus menanyakan kabarnya. 
Namun, bukannya menanggapi permintaan maaf Salman, Nabila justru membalas pesan Salman dengan mengirim Undangan Pernikahan.

Well, Who is Nabila??
Flashback. Nabila adalah seseorang perempuan yg sudah lama mengkagumi Salman. Nabila adalah seorang perempuan yg membantu Salman dalam menyelesaikan skripsinya. Mendukung proses hijrahnya saat menghafal Qur'an di Pondok Qur'an. Nabila adalah sahabat baik Salman. Karena mendengar Salman lebih banyak bercerita tentang rencananya untuk Melamar Maharani. Akhirnya, Nabila hanya memposisikan dirinya sebagai sahabat Salman.

Ternyata gitu ya Rencana Tuhan.
TUHAN MAHA ROMANTIS.
Dibuatnya kita jadi terkagum-kagum sama rencana besarnya buat kebaikan hidup kita.

Comments

Popular Posts