CERPEN, Yunnaku

Baca, Like, Comen, dan Share!

Kita bersepakat untuk saling menunggu, dan bertemu di waktu yg tepat,
Aku terbiasa dengan jarak yg kuciptakan sendiri untuk bisa saling menjaga,
Tanpa temu, 
Tanpa sapa, 
Tanpa wacana baru sebelum datangnya wacana lama,
Karena Aku Percaya "Tuhan Pasti Memberikan yg Terbaik Untuk Kita".

Desember 2018,
Studiku selesai,
Ku pikir kamu akan datang,
Ternyata kamu lebih dulu hidup dalam asumsi-asumsimu, sembari menarik kesimpulan sendiri untuk saling berbalik arah, 
TIDAK!
Ternyata kita tak satu frekuensi yg sama,
Ternyata sejak hitungan waktu yg kamu yakini sebentar itu berlalu terkesan nyaris lama, 
Kamu memutuskan untuk Pergi tanpa ucapan "Selamat Tinggal",

Desember Ada, 
Tapi berarti kamu tak ada,
***

Rumah Sakit, 
Adalah ruang baru yg menyita hariku, 
Aku melihat bapak terbaring kritis,
Aku rasa cukup!
Bukan hanya hatiku yg porak-poranda, 
Tapi juga narasi-narasi yg kutujukan untuk kisah kita "USAI",
Bapak, "Maaf" bukan dia orangnya??
Aku yakin badai dalam hidup kita akan segera pulih, setelah janji-janji tempo dulu yg tak bisa ditepati,
Apa yg terjadi??
Mungkin Tuhan Rindu "Rintihan Kita", 
Mengingatkan kita bahwa "JATUH" itu "SAKIT", 
Tuhan, Engkau Maha Tahu...
Seketika, 
Entah darimana pemuda itu berasal,
Melihatku terpuruk sendiri, duduk di atas bangku rumah sakit, 
Ia bertanya,
"Kenapa belum masuk ke ruangan? Ini sudah larut Malam. Tidak baik seorang perempuan menunggu di luar sendirian. Ruanganmu dimana??"
Pandangan perempuan itu kosong, lalu ia hanya menundukan pandangannya sembari berkata "di Ruang Mawar 09". 
Cukup jauh dari tempat perempuan itu duduk menunggu, lantaran tangis belum juga redah. 
Aku hanya perlu belajar untuk mengikhlaskan semuanya kan??? , 
Februari 2018 kudapati kesehatan Bapak membaik, 
Ternyata Pemuda yg ku temui beberapa bulan lalu adalah Dia yg mengirimkan sinyal perasaan padaku, ia biasa dikenal dengan nama Dr. Frans yg saat ini telah menjadikanku sebagai bidadari di dalam istananya...
Mas Frans merawat Bapak dengan sangat telaten, 
Entah ia iba pada keadaanku beberapa bulan lalu, atau Apa yg sebenarnya terjadi???
Ternyata Rintihan itu Ada untuk memberikan Senyuman Baru ke dalam hari-hariku,
Terimakasih sudah memilihku, 
Menjadi sandaran ternyamanku,
Aku yg menerima caramu berniat untuk MEMBANGUN CINTA bersamaku,
Sekaligus BELAJAR MENCINTAIMU,
Maka sudah ku ikhlaskan yg telah memilih untuk pergi dari hidupku, 

RENTAN WAKTU

Bersambung...

Comments

Popular Posts