Penaku, Dear Aku

Baca, Like, Comen, dan Share!


Dear, Aku.
Terima kasih sudah mau bernegosiasi, berdamai dengan hati nurani, dan menerima semuanya dengan respon positif. 
Terima kasih sudah mau melalui, dan menikmati prosesnya sampai sejauh ini.
Terima kasih sudah mau bersabar, saat ego ada rasa mau nyerah. 

Dear, Aku. 
Fokusmu saat ini ialah berbakti kepada ortu secara totalitas dan maksimal.
Jangan pikirkan apapun yg membuat fokusmu buyar, dan hatimu ambyar.
Ketika Ibu belum cukup ikhlas untuk mempersilakan, dan sebaliknya ketika Ayah sudah mempercayai sepenuhnya padamu untuk bisa mengambil sebuah keputusan agar bersegera dalam mempersilakan. Dua hal yg bertolak-belakang. 

True? Tenang, hal riskan seperti inilah yg akan membuatmu tumbuh menjadi dewasa' dalam bersikap, dan mempertimbangkan semua dengan bijak. 

Coba tanyakan pada hatimu??
Sudah siap atau belum??
Maka ketika belum, jangan pernah memberikan kesempatan pada siapapun untuk menerima, ataupun menjalani prosesnya, dan kamu boleh memilih untuk tegas pada siapapun. Jika belum waktunya. Karena membangun sebuah komitmen itu tidak semudah mengatakan "Iya" atau "Tidak" atau "Siap" atau "Belum" Tapi membangun sebuah komitmen ialah siap memikul tanggungjawab yg besar saat bersama, beserta konsekuensinya. 


Comments

Popular Posts