SAD
Baca, Like, Comen, dan Share!
Bolehkah kita marah??
Aku rasa boleh-boleh aja. Asal marahnya standar, dan sesuai sama porsinya. Terus bisa mengkomunikasikannya dengan baik, berbicara secara 4 mata bila hendak menasehatinya. Mungkin cukup.
Kenapa kita perlu marah? Antara perlu nggak perlu. Tapi perlu bangettttt sih, meskipun Aku sendiri tipe orang yg marahnya diem. Tetep bisa marah. 😂😅🙏 Soalnya suka nggak sanggup, kalau nampung unek-unek sendiri dalam hati. Nah, ketika udah nggak tertampung lagi. Mau nggak mau harus komunikasilah sama orang yg dituju. Kalau kita itu lagi marah, nggak suka, kesel, sama tindakan dia, yg nggak sesuai sama apa yg kita harapin. Otomatis bilang jujur ke dia. Kalau kita MARAH. Demi keberlangsungan di hari esok.
Intinya, biar mereka peka. Jangan hanya mementingkan ego sendiri. Tapi ada kalanya mereka juga harus memberikan kesempatan sama diri mereka sendiri, buat nurunin ego. Nggak harus selamanya dimengerti. Ada kalanya juga harus belajar buat ngertiin orang lain. Biar adil gitu. Hehehe...
Evaluasi diri sih!
Berapa banyak persahabatan yg retak?
Keluarga yg hancur?
Partner kerja yg nggak solid?
Iya itu tadi karena kesalahpahaman dll. Cuman karena mereka nggak bisa jujur, sekaligus nggak bisa mengkomunikasikan atau mengekpresikan marahnya mereka ke orang yg dituju. Misal. Lho mau ngasih tahu mereka. Hello! Lho tahu nggak, Gue itu marah lho, dan gue nggak suka. Bla... Bla... Bla (lho list tuh alesan yg buat lho nggak suka/care sama caranya dia). Kalau udah jujur kan enak. Plogg... Seenggaknya lho nggak perlu ngedumel lagi dalam hati. Karena udah jujur, dan dia pun bisa nerima plus evaluasi.
Udah ya, segini aja curhatanku. Semoga bermanfaat.
Palembang, 09022021
@dianazzagrast


Comments