Sebuah Antologi Prosa, @dianazzahrast

Baca, Like, Comen, dan Share!


S p a s i

Awalnya Aku mengkehendaki ini terjadi, tapi nyatanya kita berada di tanda (.) Entah dalam hitungan durasi waktu yg ke berapa pertanda (.) Itu ada?
Aku pikir lahirnya S p a s i suatu saat nanti bisa melahirkan kata "MULA". Tapi nyatanya belum sampai pada bagian terakhir dari surat pembaca. Kata "AKHIR" hanyalah asumsi-asumsi belaka, bisa jadi tumpukan kegusaran dari teka-teki rasa yg sebenarnya belum tentu "USAI". 

Lalu apa bedanya dengan S p a s i (?)
Sampai ada begitu banyak tanda (?) yg berseliweran di pikiranmu. Lekas tanyakan jika kau ragu??? Karena Asumi hanya akan melemahkanmu. 

Palembang, 14012021
@dianazzahrast

Dalam anganku,
Aku MENGKAGUMIMU,
Entah pada perjumpaan yg mana? 
Baik itu saat kamu sedang bersama siapa, dan dengan siapa? Aku tak perduli, karena Aku benar-benar tidak mengerti seperti apa kamu seutuhnya??

Aku MENGKAGUMIMU,
Meskipun Aku tak tahu kamu saat ini ada di belahan dunia yg mana? 
Di tempat yg cukup asingkah untukku telusuri nantinya? 
Atau,
Di tempat yg sebelumnya pernah kujumpai? 
Pada Akhirnya Aku hanya bisa MENGKAGUMIMU. 

Aku MENGKAGUMIMU,
Meskipun Aku tak tahu seperti apa persiapanmu nantinya? 
Apa yg sudah kamu ikhtiarkan? Bagaimana perjuanganmu? 
Seperti apa Harapanmu untuk masa depan kita nanti? 
Cukup jadi tanda tanyaku, yg saat ini belum ku dapati jawaban-Nya,

Aku MENGKAGUMIMU,
Bila kau mengerti dalam tiap-tiap prosa yg ku tulis itu, sejujurnya menitipkan pesan tersirat. Bahwa Aku hanya bisa MENGKAGUMIMU. Baik itu dimulai dari kata "CUKUP", "SEKIAN", atau "SELANJUTNYA".
Aku benar-benar tidak pernah mengerti? Apa maksud dan tujuan di balik semua slaksa rasa ini? Yg Aku tahu, BEGITU saja. 

Entah akan sampai pada durasi ke berapa rasa KAGUM itu pudar digerus waktu, atau terkalahkan karena ku lihat sisi burukmu? Kembali ke kata "CUKUP", "SEKIAN" dan "TERIMA KASIH". 

Palembang, 14012021
@dianazzahrast

Kado terindah yg tak pernah habis diberikan mereka kepadamu, untuk kebahagiaanmu adalah rapalan doa-doa yg tak pernah absen melejit ke atas Langit-Nya. Baik itu di waktu fajar, siang, sore, ataupun di waktu malam-Nya. Bersama dengan cinta, kasih, sayang, dan lautan kesabaran yg menghiasi pribadinya. Meskipun kau terasingkan, tapi Tuhan MELIHAT kok. Nggak BUTA! Berikan dan lakukan yg terbaik. 

Palembang, 22012021
@dianazzahrast

Barangkali kita memang harus menyempatkan diri untuk menikmati secangkir kopi sembari menyelami cerita klasik kita yg dulu bisa jadi nostalgia. Aku tak sehaus ini. Duduk dan jangan beranjak. Masih ada catatan indah yg harus diselesaikan, atau kamu boleh merekam hal-hal lucu, menyedihkan, menyenangkan, mengecewakan yg pernah terjadi baik di hari lalu maupun nanti. Biar kita luruh sama-sama pada setiap katamu, dan kataku. Aku berpuisi, dan kamu tetap menjadi bagian dalam puisiku kan?? Ruang tunggu.

Palembang, 23012021
@dianazzahrast

Semesta pun memberikan isyarat, kalau bukan disitu jalanmu. Jadi berjalanlah dengan pelan-pelan, atau mundur dengan teratur. Jangan terjatuh, tersebab kamu Sakit. Lekas membaik, segeralah pulih, jangan bersedih meski harus mengingat apa yg terjadi? Usir rasa khawatirmu dengan ruang paling lapang di hatimu. Kelak, ada secawan rindu yg dibawa, dilebur, dan ditumpah ruahkan jadi satu hingga menjadi temu yg tak terduga. MUNGKINKAH??? Ternyata, Dia kesempurnaan yg Tuhan hadirkan untukmu, dari ketulusan doa-doa orang yg kau sayang. Baik dari doa orangtuamu, saudaramu, keluarga besarmu, sahabat-sahabatmu, rekan kerjamu, atau customermu. Bisa jadi dari guru terbaikmu, Ahh... Kok bisa seterkejut ini setelah JATUH maka Aku menerima untuk BANGUN dengan komitmen yg baik. Di antara AKAD yg terucap.

Palembang, 23012021
@dianazzahrast

Jika perkataan adalah sebuah doa. Maka, Aku lupa kata-kata indah apa yg pernah ku langitkan kepada-Nya. Kata-kata psimis apa yg pernah ku ucapkan, hingga Aku nyaris melemah lantaran berasumsi belaka. Tapi Aku tidak pernah lupa, sejelek apapun perkataan yg pernah kita ucap. Allah seleksi kok perkataan yg baik buat harapan kita jadi UTUH, dan BERSENYAWA. Jangan pernah bosen meminta pada-Nya ya. Jangan hanya datang jika kau RINDU MENGADU saja, tapi datanglah pada-Nya saat kamu di waktu senang maupun lapang.

Palembang, 23012021
@dianazzahrast


Jangan katakan apapun jika itu hanya terlihat Klise,
Kedatangannya tak benar-benar menemani sepanjang perjalanan hidupmu,
Salahnya kau terlalu percaya,
Biar Hujan turun ke bumi,
Takkan sanggup mengehentikan semua yg terjadi dan berlalu dalam hidup ini,
Jangan menjelajahi kenangan,
Sebab kau takkan mampu memalingkan amarahmu, 
Takkan bisa mengendalikan rasamu,
Takkan bisa menyimpan sedihmu, 
Takkan bisa menahan rindumu, atau
Takkan bisa membohongi rasa kecewamu,
Kau terlalu polos untuk bisa mempercayai siapapun, 
Dia hanya memberikanmu harapan bukan berjuang untuk mewujudkan,
Rain,
Jangan bertahan,
Coba tanyakan pada nuranimu,
Untuk semua pertanyaan-pertanyaan yg bergemuruh di dalam hatimu,
Simpan saja,
Meski penuh peluh, atau 
Jika kau berani katakan saja,
Meski membuatmu tergugup, atau
Relakan saja,
Anggap tak ada harapan indah apapun,
Perlahan kau mulai paham,
Mungkin sekarang sudah saatnya,
Kau harus berjalan ke arah jalan masing-masing, 

Palembang, 01 Februari 2021
@dianazzahrast


Sesekali ada yg terkesan gugup sukar tuk berkata, hari-harinya hanya dipenuhi dengan ejaan kata sederhana yg ditata dalam narasi, atau hanya disimpan di hati. Sayang, hari-harinya hanya dipenuhi dengan asumsi. 
CUKUP.
SETERDIAM apapun kamu menyimpan segala sesuatu. Pasti kamu butuh ruang untuk bercerita, dan 
butuh temu meski hanya bisa sekedar berbalas sapa.
Cukup dengan jedahmu!
Duduklah di tempat itu, lalu kita selesaikan semuanya.
Yaaaa, Cukup dengan kesabaranmu menyimpan rindu itu dalam-dalam.
Cuman secangkir kopi malam itu yg tahu seperti apa peluh ataupun keluh kita,
Ahhh... Rindu secangkir kopi Vietnam Dript kali itu, Meskipun bukan di ruang seduh. 

Palembang, 02022021
@dianazzahrast 

Proses menerima tanpa batas itu akan terlaksana, dan akan menjadi bentang garis takdir-Nya, jika telah disepakati bersama. Sadar dengan sepaket tindakan berserta konsekuensinya.
Tidak bisa dan tidak cuk⁶up dengan salah satunya.
Karena butuh kata "Saling", dan "berkorelasi."
Bahkan nantinya akan "Bersinergi".
Jika hanya salah satunya.
Berarti belum bisa melalui proses menerima tanpa batas. 
Jika ditanya mana yg lebih berat??
Sabar atau Ikhlas??
Lalu apa jawabannya??

Palembang, 02022021
@dianazzahrast

Aku tahu seperti apa niat baikmu,
Ketulusanmu,
Kejujuranmu,
Harapan-harapan indahmu untuk masa depan kita,
Keberanianmu untuk silaturrahmi ke rumahku,
Meskipun hanya terlihat nampak tilas,

Aku tahu seperti apa kesungguhanmu?
Sekaligus jerih upayahmu untuk Mengetuk Pintu Langit-Nya, 
Bahkan Aku yakin,
Jauh di dasar hatimu,
Bukan hanya sekedar Mengetuk-Nya kan??
Mungkin lebih daripada itu,
Bisa jadi GEDORANmu kepada-Nya sudah sangat sering dari yg ku duga?
Lalu apa yg bisa ku sampaikan padamu lagi?
Bukankah kita sama-sama tahu,
Bahwa di dunia ini tidak ada hal yg kebetulankan??
Lalu, untuk apa kita bersedih?
Untuk apa membohongi hati kecil ini sendiri?
Sedangkan Kita tahu,
Saat ini hati-hati kita berada dalam genggaman-Nya,

Sesaat Aku merenungi,
Bisakah Aku membuat hatimu tak patah?Bisakah Aku mengupayahkan rasa di hatimu untuk tak kecewa padaku?
Bisakah Aku mengabaikan rasa bersalahku? 
Maaf, ini bukan kehendakku?
Pun juga bukan kehendakmu?
Semua di luar daripada kendali kita kan??

Aku yakin,
Kita bisa berdamai dengan hati ini,
Mengimani semua yg tlah dilalui dengan keyakinan yg baik,
Meskipun harus memilih jalan masing-masing, 
Tak perlu repot-repot menahan hati kita untuk terlalu lama singgah disini?
Jika hanya membuat beban derita,
Ini bukan ruang ternyaman bagi kitakan?
Lalu apa yg bisa dilakukan selain memasrahkan segalanya kepada Sang Pencipta,
 
Kau tahu,
Untuk perkara Jodoh, 
Aku sudah meminta pada-Nya dengan habis-habisan, dan 
Aku rasa kau pun begitu,
Karena menyatakan sebuah penolakan tak semudah daripada menyatakan kalimat penerimaan, 
Dalam rentan waktu itu,
Hatiku berkecambuk,  
Tangisku meluap, 
Karena ketidaktahuanku akan hari esok,
Sesak karena harus memilih sekaligus memutuskan,
Bagiku ini bukan hal biasa,
Bukan hanya sekedar mengatakan "Iya" atau "Tidak"?
Bukan hanya sekedar memberikan pengakuan atas stategment "Siap" atau "Belum Siap"?
Bukan hanya sekedar membidik argumentasi kita soal "Kepantasan"?

Kau tahu, 
Aku tak bermaksud melukai,
Tetapi tak bisa membohongi perasaanku untuk berkata jujur,
Tak ingin membuat hatimu tertahan disini lebih lama,
Karena dalam rentan waktu itu,
Aku takut terluka sekaligus melukai,
Aku membebaskan langkahmu untuk mencoba berjalan ke depan lagi, 
Aku ingin kamu menyadari bahwa Allah sangat menyayangi kita saat itu,
Jangan berasumsi apapun untuk mematahkan mimpimu,
Karena bukan Kamu yg tak baik bagiku,
Tapi mungkin,
Bisa saja Aku yg tak cukup baik untukmu,

Terimakasih untuk semua proses yg tlah dilalui, 

Palembang, 28012021
@dianazzahrast

Tetep menebar aksara tanpa batas kata. Tetap menuang rindu di ruang cerita. Tetap membumi di sosial media. Tetap berusaha bermanfaat ya tulisan-tulisan absurtku, atau tulisan-tulisan recehku. Kelak dia akan tahu, Kenapa? Mengapa? Untuk siapa Aku Menulis? Dahhh, intinya Salam Literasi dari Aku yg singgah di Bumi Palembang Darussalam. Sampai ketemu di tahun depan ya challenge @30haribercerita Jika Allah Ridho, dan Ijinkan. 🥰🙏

Palembang, 05022021
@dianazzahrast

Comments

Popular Posts