Merayakan Kesedihan

Baca, Like, Comen, dan Share!

Hari ini ada yg berbeda. Setelah melalui perjalanan yg singkat. Namun berkesan. Semua penuh dengan slaksa bahagia. Sampai di penghujung Waktu selepas Magrib. Tangisku tumpah pada pelukan orang tersayang, yg biasa kusebut "BUKDE". Aku memeluknya dengan sangat erat. Begitu juga dengan Beliau. Kenapa "MENANGIS", Dian KANGEN sama BUKDE ya?? Kenapa nggak pernah main kesini? Tangisku makin meluap. Lalu Beliau memelukku kembali dengan sangat erat sembari mengusap punggungku. 

"Jangan NANGIS? Dian KANGEN ya sama BUKDE? Pertanyaan itu membuatku MENANGIS dengan tersedu-sedu, semakin meluap. Beliaupun mencium pipi kanan-kiriku. Tuhan, Aku tak bisa mengendalikan emosionalku. Seketika saja, Tangisku meluap. Aku pengen cerita, tapi rasanya keluh banget. Karena itu Aku MENANGIS. Tapi Aku Yakin, setelah menerka-nerka dengan perlahan. Kenapa Aku MENANGIS sampai sepilu itu? Perlahan juga, BUKDE pun menemukan jawabannya. 

Hari ini Aku sudah merayakan sesuatu slaksa rasa yg mendalam. Ku sebut dengan rasa "SEDIH". Karena itu Aku MENANGIS. Beban hidupku itu nggak seberapa dibandingin sama PENDERITAAN anak-anak di Palestina/Gaza. Mereka hanya menangis sesekali ketika BOM meluluh lantakan rumah mereka, membuat bagian dari tubuh mungil mereka terluka, berdarah, lalu membuat orangtua mereka tiada. Tapi, sebesar apapun cobaan hidup mereka. Mereka (Anak-anak Palestina) tetap berusaha tersenyum bahagia. Rasa sakit yg mereka terima saat ini. Hanyalah pengantar mereka menuju Syurga-Nya NANTI. Jadi, harusnya Aku bisa belajar lebih banyak pada mereka (Anak-anak Palestina). Terima kasih sudah menjaga Bumi Palestina. Save Gaza, Palestina, al-Aqsa 

Comments

Popular Posts