Sebatas Ikhtiar, Bagian setelah proses Menggenap: Hanin

Baca, Like, Comen, dan Share!

Sebatas Ikhtiar

Aku nggak tahu, apa yg bakal terjadi nantinya?? Jadi Aku nggak bisa nolak mentah-mentah, Kamu bukan jodohku,
yg kemaren buka jodohku, atau yg pernah jadi mantanku sebelum Aku hijrah pun dulu bukan jodohku. Aku nggak tahu, apa yg sudah tertulis untuk takdirku.

Kebayang nggak sih, kita dulunya orang asing. Kenal enggak?? Lebih tepatnya dikenalin orang. Berapa lama sih durasi kita kenal? Berapa kali ketemu? Seberapa sering kita ngobrol langsung? Baru kan?? Itupun bisa dihitung, dan kalaupun kita ketemu pasti dalam keadaan yg nggak berdua-duaan seperti orang pada umumnya. Selalu ada mahrammu, temen-temenmu ataupun temen-temen kita.

Hanya saja pada saat Aku berikhtiar buat memperjuangkan kamu. Itu real, Aku nggak ada niat buat coba-coba kenal. Karena niatku memang pengen serius sama Kamu, pengen nikah buat ibadah. Kalau Allah bantu Aku menemukan dan memudahkan jalanku, Selagi Allah Ridho sama ikhtiarku. Lalu, Aku bisa apa? Selain menerimanya, dan bersyukur.

Toh, pada akhirnya Aku tetep semangat buat mengenal kamu, keluargamu, terlepas ikhtiarku tertolak ataupun diterima nantinya. Aku berusaha buat meyakinkan kamu dan keluargamu kalau Aku bener-bener serius ingin meminangmu. Setiap manusia pasti ada kekurangan, atau kelebihan kan?? Jadi, kalau pasanganku bisa menutupi kekuranganku, dan Aku bisa menutupi kekurangannya. Insya allah kami bisa melalui bahtera rumah tangga dengan bersama-sama.

Pernah denger kata-kata ini:
"Apa yg baik menurutmu belum tentu baik menurut allah, dan yg buruk menurutmu pun bisa jadi itulah yg terbaik menurut Allah. Wallahu'alam. Semoga kita bisa melaluinya dengan baik. Aku juga masih belajar sabar, dan ikhlas buat menerima ketetapan-Nya. Belajar buat inget Allah."

Flashback sama prosesku sebelum kamu. Iya, itu Sebelum Aku Hijrah. Kalau ada kesempatan buat jalan. Aku sudah cari cara buat ngajakin kamu jalan kapanpun yg Aku mau. Mungkin sudah banyak bualan yg Aku ucapin ke Kamu. Entah itu ungkapan perasaan suka yg berlebihan, sayang, cinta, atau janji manis apapun. Tapi sama Kamu, Aku belajar buat nggak mengkedepankan nafsu, ataupun egoku. Bener-bener Lillah aja!

Aku mikirnya gini! Mau Allah kasih jalan terbaik apapun,  Aku terima. Aku nggak  maksa kamu buat bisa terima Aku. Karena nyatanya, pada saat itu berapa kali aja kamu sudah nolak Aku? Berapa kali perbedaan pendapat itu tersampaikan di lisanmu?

Bagiku cantik itu relatif, kalau ada kekurangan di diri kamu. Aku belajar buat menerima. Kalau ada kelebihan di diri kamu. Bagiku itu bonus yg Allah kasih buat Aku. Aku sadar diri, sama kekuranganku. Tapi kalau Allah Ridho. Aku ingin berikhtiar yg terbaik dalam proses kita.

Aku nggak mau, setelah kita Halal, Sah sebagai suami-istri, sudah hidup serumah. Terlontar kalimat "Penyesalan" di lisanmu. Misal, Aku  "nyesel" milih Kamu dan hidup sama Kamu. Otomatis, perasaan Kamu saat itu hancur. Bukan cuman kamu, tapi Aku juga pasti bakalan hancur. Orientasi kita sudah ego masing-masing. Karena Aku yg kamu liat di masa depan, nggak seindah expektasi Kamu. Aku hanya bisa berdo'a, dan berusaha buat menjadi versi terbaik dari diriku.


Comments

Popular Posts