Takkan Pernah Menyesal

Baca, Like, Comen, dan Share!

Takkan Pernah Menyesal

Sejak dia bilang "Usahakan untuk berpikir positif ya!". Kata-kata itu melekat dalam pikiranku. Namun membuat jedah yg kuatur dengan sangat pasti, seketika meragu begitu saja. 

Aku tak meminta banyak hal pada-Nya selain yg terbaik. Lantas, satu-persatu keraguan di dalam hatiku terhadapnya terjawab sudah. Februari 2021. Sebuah story mengkagetkan tampil dalam beranda Kontakku. Di bagian pertama, dan teratas dalam Akun WhatsAppku.

Apa yang terjadi? Tapi saat itu, Aku hanya bisa tertawa kecil, sembari tersenyum lalu mengelus dadaku dengan isyarat "Ikhlasin Ya. Pasti bisa ikhlas." Ahhh, rasanya di hari itu mau teriak. Tapi sayangnya hanya bisa menahan sakit dalam diam. 

Buat apa?? Toh, kalau nggak seperti itu! Aku nggak akan pernah tahu, apa yg membuatku ragu/tidak nyaman di beberapa bulan yg lalu. Mungkin dengan cara itu, Aku bisa percaya bahwa tak ada yg lebih paham denganku selain Penciptaku. Cukup! Aku tak ingin menjadi bebanmu. Lalu, kita kembali mengatur jarak aman. Sembari memilih jalan masing-masing.

Qadarullah, di Bulan yg sama. Kejutan pun datang. Di luar Ekspektasiku sebagai seorang Hamba. Jadi benar, Ketika kita sudah ikhlas. Maka, Allah akan menggantikannya dengan yg lebih baik lagi. Februari 2021 yg lalu. Aku berusaha memulai kembali dari 0. Menyakini bahwa semua ketetapan-Nya adalah yg terbaik. Termasuk melepaskan kepergiannya, dan menerima hati yg baru (seseorang yg bisa membuka tirai hatiku, menerimaku tanpa tuntutan yg panjang, serta berani mengetuk pintu rumahku dengan restu yg baik, dan memintaku dari kedua orangtuaku) Aku rasa itu sudah cukup. Dibandingkan orang-orang yg hanya membual harapan tanpa perjuangan. Kurasa Semu. 

"Maafkan dirinya ya, doakan supaya dia juga bisa mendapatkan orang yg terbaik dalam versi-Nya. Aku tahu, nggak mudah memaafkan orang yg menyakitimu. Mungkin dia nggak sadar, kalau pernah salah. Jadi gimana? Bisa dimaafin?".

Proses negosiasi yg simple, dari orang yg baru mengenalmu tapi tak sedikitpun berniat untuk membencimu. Meskipun Kamu telah membuat hati orang yg disayanginya terluka. 

"Aku sudah memaafkannya. Tapi jangan memintaku untuk melupakan sikapnya. Aku masih mengingatnya dengan sangat jelas. Aku dulu begitu mempercayainya, tapi kini tak lagi sama."

"Maafkan ya! Kita mulai kembali! Lupakan hal yg menyakitkan dalam hidup kita. Aku tahu, tidak mudah. Aku dengan luka dihatiku saat masih bersamanya, Kamu dengan luka dihatimu saat merencanakan hal indah padanya. Kita bertemu disaat kita tak saling mencari. Kamu yg cukup asing bagiku. Pertemuan kita hanya dua kali sebelum Aku memutuskan untuk serius kepadamu. Sebaliknya Kamu menganggapku asing, dan bahkan sangat asing. Aku tahu, tidak mudah bagimu untuk bisa percaya kepadaku begitu saja. Sekarang, kita mulai lembaran baru ya! Kita ukir kembali hal-hal indah yg perlu untuk diperbaiki bersama di masa depan."
***

Notifikasi! Kini!
Fase Kesekian

Teruntuk mereka yg sedang mengalami fase-fase kritis dalam hidupnya. Entah itu masalah keluarga, pekerjaan, jodoh, pertemanan, dll. Aku cuman mau bilang. 

Nggak apa-apa bersikap sok Strong, Mampu, dan Bisa. Tapi Nggak melulu. Bukan berarti orang yg strong itu nggak boleh nangis, nggak boleh ngeluh, nggak boleh rapuh, nggak boleh lemah. Bagiku, Orang yg strong itu bisa menghadapi fase-fase kritis di dalam hidupnya dengan caranya. Nggak apa-apa juga sih ngeluangin waktu buat ngerayu, diskusi, curhat, nangis ke Allah gitu. Bukan berarti selama ini kita nggak ngelakuin hal itu. Cuman ibarat kata. Allah tug pengen kita kembali dan deket-deket lagi sama Allah. Yang tadinya cuman sekedar di doa sekali lewat. Ditambah lagi waktu bermunajatnya. 

Kenapa harus dengan nangis-nangis sambil muhasabah diri? Semakin kita kenceng nangisnya, semakin banyak istiqfar yg kita ucapin. Udah semakin pasrah aja deh, kitanya. Toh, akui! Akui kalau kita ini terlalu lemah tanpa bantuannya. Namanya juga hanya Hamba Allah. Semakin kita kecengin doa, pasrah, dan tawakal kepada-Nya. Semakin mudah urusan hidup kita di setiap lininya. Seng sabar ya. Cuman Kamu yg MAMPU. Orang lain nggak. Semoga Allah meringankan beban di pundakmu. 

Palembang, 21042021
@dianazzahrast


Comments

Popular Posts