Di batas waktu, 11 Juni 2021 Hanin

Baca, Like, Comen, dan Share!

Jumat,11 Juni 2021

Diantara debaran perasaan Hani malam itu, ada air mata kebahagiaan yg menderai penuh haru. Bagaimana bisa sudah di titik ini? Perjalanan yg penuh perjuagan, ikhtiar panjang yg bergelut di atas Langit-Nya dari hari ke hari, mingu ke minggu, bulan ke bulan, sampai tahun ke tahun, kini telah berproses menuju apa-apa yg di Ridhoi-Nya? 2 hari yg lalu,  Mas Hamid memberikan Kabar baik perihal kedatangannya ke Rumahku. Tepat pada hari Jumat, malam sabtu.

Ternyata di luar dari Expektasi kita. Perkiraan kedatanganmu dengan maksud meminta restu Ayah-Ibu tentang niat baikmu untuk meminangku di pertengahan bulan Juni. Qadarullah  belum sampai pertengahan bulan, Allah mengerakkan hatimu dan memberanikan dirimu  melangkah kepada kebaikan-Nya. "Iya, ke rumahku."

15 menit sebelum kedatanganmu, Kamu memberikan kabar bahwa kamu sudah berada di depan pintu rumahku. Aku membukakan pintu itu, dan mempersilahkanmu Masuk. Malam itu, kamu membawakan buah tangan untuk Ayah-Ibu. Iya, makanan 2 Kotak Kue Bolu.
Tak lama kemudian Ibuku menemuimu, memberikan sapaan terhangat, dan berbincang-bincang kepadamu. Sembari menunggu Ayah. Karena di malam itu, di tempat yg berbeda. Ayah sedang berbincang dengan tamunya yg lain. Tapi tak begitu lama, Aku pun memberikan kode Pada Ayah tentang kedatanganmu.

10 menit kemudian, Ayah menemuimu. Sementara Aku berada di ruangan yg berbeda. Karena kata sahabatku, Aku tak perlu tahu apa perbincanganmu dan kedua orangtuaku malam itu. Jadi Aku memutuskan untuk berada di dapur. Entah percakapan apa yg terucap dari lisanmu saat hendak meyakinkan kedua orangtuaku tentang etikat baikmu.

Aku tak pernah tahu. Tapi, perasan deg-degan menyelimuti relung hatiku. Kau tahu, untuk menghilangkan kepanikanku, perasaan cemasku perihal wacanamu dan orangtuaku. Aku hanya bisa memperbanyak istiqfar, dzikri, dan memperbanyak shalawatan. Berharap, hatiku lebih tenang dari apapun. True! Benar, rasanya Adem. Terus berpikir positif thinking. Ketika Allah Ridho, pasti Allah mempermudah niat baikmu.

***
TUAN ITU, KAMU

Januari 2021, Tahun dimana kita bertemu tapi tak saling mengenal antara satu sama lain. Tak ada sapaan hangat. Masih diantara harapan masing-masing. Aku dengan lukaku, dan kamu dengan jatuh cintamu pada yg lain.

Bukankah Tuhan itu selalu punya cara yang berbeda untuk memperkenalkan Kita! Sebab tidak ada Yang Kebetulankan???

Pertemuan ketiga,
Kau tahu Han,
Awalnya Aku ragu untuk mengenal dirimu, karena semua keterbatasan dan  kekuranganku. Terlebih lagi, saat Aku tahu tentang standar pilihan hidup yg telah Kau tetapkan saat itu. Aku merasa minder, merasa tidak layak untukmu, jujur silaturrahmi perdana itu membuatku bersikap tenang dari apapun. Meskipun Aku tahu, Aku pasti tertolak. Setidaknya Aku sudah berusaha. Tapi untuk semua keberanianku saat itu, jujur Aku hanya ingin menyempurnakan separuh agamaku untuk hidup mengenap bersamamu, bukan diatas nafsu apalagi hubungan yg tidak halal bagi kita. Tidak ada bualan, ataupun ucapan sayang. Yg ada hanya ucapan keseriusan perihal niat baikku untuk mengenalmu.

Di awal cerita ini, Aku sadar! Bukan Aku pilihanmu, melainkan orang lain yang lebih dulu mengenalmu, mungkin dia pernah menjanjikan harapan yg indah untuk bisa mengenap bersamamu, layak untuk menjadi pendamping hidupmu. Karena kalian sefrekuensi. Mungkinkah, Kamu bisa menerima niat baikku diantara pelabuhan harapan yg lain??

Aku mencoba ikhlas, karena semua memang kehendak-NYA. Seiring berjalannya waktu, Aku tak pernah tahu narasi kita akan berujung kemana? Qadarullah, Dia mempermudah niat baikku. Aku pun mengenal dirimu. Disaat Aku tahu Kau menolakku, Seminggu Kemudian Aku berniat memberikanmu hadiah. Tidak ada maksud lain. Hanya ucapan Maaf, atau hanya sebatas ucapan selamat atas pertemanan kita setelah Penolakan itu.

Sebulan berlalu,
Aku Mencoba memahami apa inginmu,
dan menjadi seperti yang kau mau.
Tapi, maafkan aku... Aku harus jujur, karena Aku tak bisa menjadi seseorang yang kamu mau, aku hanya bisa jadi diriku sendiri. Aku tak bisa berjanji tentang banyak hal nantinya, termasuk memenuhi standar karakter pasangan hidupmu, menjadi apa yang kamu mau dan inginkan.  Aku hanya berdo'a dan berusaha untuk menjadi lebih baik dan jadi yang terbaik buatmu.

Kau pun mulai membuka hatimu, dengan kesabaran dan menurunkan egomu.
Mungkin karena aku sudah ikhlas dengan pilihan-NYA, dan yakin akan digantikan dengan yang terbaik dari-NYA.

Aku lupa kapan ini dimulai?
Kamu memberikanku sedikit harapan yang tak kuduga. Aku berusaha memahamimu,
Karena setiap manusia atau keluarga tidak ada yang sempurna, begitupun dengan aku.

Maka, kuniatkan dari awal karena ibadah, apapun jawabanmu nantinya. Entah niat baikku dihadapan kedua orangtuamu diterima ataupun tidak? Lagi-lagi aku harus meminta maaf. Aku merasa hanya pasrah dengan kehendak-NYA. Sesungguhnya, kalo bukan petunjuk dari-NYA, dan Doa ortuku maupun ortumu yang selalu mengutkan proses kita. Mungkin Aku takkan bisa sampai di titik ini. Aku tidak akan setegar ini, bahkan pernah kuberpikir.
Aku gak akan bisa mendapatkan orang seperti kamu, karena semua kesalahanku dan kekuranganku.

Aku berusaha menyakinkanmu, sadar atau tidak sadar, tulisanmu di salah satu akun sosmedmu pun memberikan cerita yg menginspirasiku. Kau tahu, Han! caramu, dan dengan do'amu. Allah memudahkan kita untuk bisa  sampai dititik ini.

Dengan semua itu, aku pun tak ragu.
Karena ada Allah yang mendengar do'aku. Kumantapkan hatiku, ku kenali dirimu, kusertai do'aku dan kusiapkan apa yang harus disiapkan.
Kuberanikan diriku.
Alhamdulilah aku pun bisa lebih dekat dengan-Nya, dan Allah membantuku untuk bisa mengenalmu lebih jauh.

Akupun siap meminangmu dengan persiapanku yang belum seberapa, aku coba mengenal keluargamu, saudaramu, bahkan memberanikan diriku untuk memintamu dari kedua orang tuamu.
Dengan Bismillah, aku siap apa pun keputusan dari orang tuamu.

Alhamdulilah dari petunjuk-NYA, kamu, dan do'aku. Semua dipermudah dengan cepat.

Didalam hatiku, jujur ada rasa bingung sekaligus kikuk lantaran ingin mengatakan apa kepada orang tuamu?? 'Bismillah'
Masya allah kutenangkan hatiku,
Kuceritakan sedikit tentangmu sejauh yg kukenal, dan kuyakinkan orang tuamu.
Alhamdulilah semua berjalan lancar dengan caraku dan petunjuk-NYA.

Aku mohon semoga kamu bisa sabar sebentar lagi, kalo memang ini takdir-NYA.
"Karena jodoh itu pilihan, dan cinta itu takdir"

Bersambung........


Comments

Popular Posts