Lepas Asumsi

Baca, Like, Comen, dan Share!

"Dulu, Aku pernah bertanya bagaimana jika orang dimasa lalu yg pernah menyakitimu memberikan salam terhangat untuk kembali lagi, padahal pernah memutuskan untuk pergi?"

Baru kali ini Nay, Aku ngerasain  kegusaran seperti ini? Sebelumnya nggak pernah terjadi di perjalanan prosesku. Kalau sudah memantapkan hati, apalagi jarak pernikahan yg terhitung masih cukup lama. Ada saja ujiannya Han. Nikmati saja prosesnya. Tenangkan hatimu, selama masih ada harapan yg melangit ke atas langit-Nya. Kamu takkan kehilangan arah sedetikpun! Semoga Allah memberikan petunjuk yg baik, yg bisa membuat hatimu yakin dengan pilihan-Nya, dan langkahmu semakin dimantabkan untuk menjalani prosesnya.  Jadi saranku, jangan mengkhawatirkan pada sesuatu yg belum terjadi Han! Sejauh apapun Pilihan yg datang, lalu menyapa dari berbagai sudut pandang yg berbeda. Toh, semua takkan ada yg melewatkanmu. Hanya saja, Allah ingin menguji kesabaranmu setingkat demi setingkat. Please! Jangan ada rasa nggak enak hati untuk memutuskan "Iya" atau "Tidak". Jangan suka ngerasa bersalah saat kata hatimu berdikari dan bilang pengen "Menolak", atau berpikir kamu akan menyakiti yg lainnya! Karena semua punya waktu terbaiknya masing-masing. Doakan saja yg terbaik untuk mereka, dan semoga mereka mendoakan yg terbaik untuk dirimu dengan, ataupun bersama siapapun nantinya kamu? Pun sebaliknya!

Juli 2021,
Nay, bolehkah Aku jujur? rasanya Aku tak ingin menunda lagi peluang untuk mengecewakan hati siapapun. Aku rasa sudah cukup. Karena Aku tahu, nggak enak rasanya hidup diatas asumsi. Mungkin dulu iya! Kita pernah melangitkan hal indah bersama yg ditujukan. Sayangnya semua berdurasi. Allah Yang Maha Membolak-balikkan hati Hamba-Hamba-Nya. Seindah apapun planning masa depan kita! Tetap saja, Rencana-Nya yg paling indah. Penuh dengan kejutan. Aku nggak bilang lho Nay, mereka melakukan hal yg sama denganku! Lebih tepatnya bertahan diatas asumsi. Mau bertahan sampai kapan? Terkecuali, bagi mereka yg memiliki ruang kesabaran paling luas di hatinya untuk bisa menerima. Aku ngerti kok, tegesa-gesa dalam mengambil keputusan tidaklah baik. Boleh kukatakan! Silakan saja mengambil pilihan untuk bertahan diatas asumi. Tapi, jangan salahkan siapapun saat waktu memenjara rasamu. Sedang yg dijumpai diakhir cerita hanyalah rasa Kecewa.

Siang itu, Nayla hanya bisa tersenyum sembari merespon argumentasiku Kala bertukar cerita di Coffee Shop.

"Itu pilihan mereka Han! Asal mereka siap dengan kemungkinan yg tak terduga di kemudian hari. Iya, Silakan saja! Tapi jika lelah, setidaknya berilah sedikit keberanian untuk memulai mengirimkan sinyal perasaan, atau bisa mengakhiri segudang asumsi yg hanya hidup di alam pikirannya saja." 

***


Comments

Popular Posts