Pulih dan Dipulihkan

Baca, Like, Comen, dan Share!


She: "28 Juli 2022-06 Agustus 2022 meninggalkan kesan yang mendalam bagiku. Betapa tidak! Hari itu, Allah memberikan ujian yang Masya Allah. Ditimpakan satu penyakit yang membuat diri ini tidak nyaman untuk makan, tidur, dll. Diawal sempat mengeluh, bahkan terlihat cenggeng, sangat cenggeng. Why Me Allah? Tapi disela keluhan itu. Suami lagi-lagi menguatkan. Bukan hanya menguatkan, teruntuk kedua kalinya dia menemani suka-dukaku. Orang yang paling telaten, dan sabar. Bersyukur, dikaruniakan oleh Allah punya Suami, Ipar, dan Mertua yang Masya Allah baiknya. Memfasilitasi semua kebutuhanku ketika Aku sakit. Allah berikan Rezeki yang Masya Allah."

He: "Mamas disini. Jangan ngeluh lagi yah! Harusnya Adek senang, Allah masih ingat sama Adek. Allah tuh sayang sama Adek. Makanya Allah kasih nikmat sakit. Tandanya, Allah ingin mengugurkan dosa-dosa Adek. Sabar! Insyaallah pulih kok. "

Qadarullah, selama itu pula. Allah kasih waktu rehat bagiku untuk pulih dengan durasi yang cukup lama. Iya 17 hari, libur dari rutinitas kerja, dan libur menghadiri majelis ilmu-Nya. Seminggu pula harus libur berkunjung ke rumah ortu. Demi memulihkan diri. Ada rasa sedih dan senang ketika diberi nikmat Sakit. Berbaik sangka terhadap ketetapan-Nya. Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Setelah ini, Allah naikkan derajat kita setingkat demi setingkat. Pasti bisa pulih. Seperti itu saja motivasi diri.

She: "Ketika sakit, dan dikuatkan oleh Suami. Ada keinginan untuk pulih dan meningkatkan kedekatan diri ini terhadap-Nya. Ada 2 pilihan ketika Allah beri ujian pada diri ini. Apa yang harus dilakukan? Tetap mengeluh atau memilih untuk meningkatkan ibadah kepada-Nya dengan giat lagi? Karena yang harusnya pulih lebih dulu bukan hanya kesehatan fisik saja. Tapi kesehatan ruhaniyah juga. Ketika ruhaniyah kita baik. Sugesti baik untuk pulih akan sangat berpengaruh. Ada hal yang susah sekali untuk dilupakan. 11 Agustus 2022, Lama tidak menjumpai Majelis ilmu-Nya. Tidak bertemu dengan Ummahat yang membuat semangat ini redup dalam dekapan ukhuwah sekaligus dalam proses tarbiyah-Nya. Belum ada perjumpaan diantara kita. Dikirimkanlah sebuah pesan terkasih dalam sebuah materi pembelajaran. Iya! Materi tentang tafsir QS. Al-Anbiyah ayat 183-184. Belum tahu seperti apa isinya, dan maksudnya. Qadarullah, bukankah tidak ada yang kebetulan di dunia ini? Ketika sudah membacanya dengan seksama. Memahami Ibrah yang terkadung di dalam 2 ayat Kalamullah tersebut. Sontak membuat hatiku bergetar, sekaligus haru. Pas sekali materi itu dengan keadaanku saat itu. Iya! Tafsir Surat Al-Anbiyah ayat 183-184 berkisah tentang ujian yang menimpa Nabi Ayub As. 14 Agustus 2022, Q-time bersama Suami mulai membuka obrolan sekaligus diskusi tentang materi yang kupelajari beberapa hari lalu. Belum kuceritakan secara full. Ternyata Suami sudah tahu kisah Nabi Ayub As. Benar saja! Lelaki ini begitu memahami materi yang kupelajari berberapa hari lalu. Padahal diawal menikah, Aku khawatir perihal standar pemahaman dari lelaki ini. Tapi setelah menerima saran dari salah satu penulis favoritku. Perihal arahannya yang cukup objektif. Bismillah, Aku meyakini bahwa kedepannya lelaki yang menjadi jodohku itu bisa memberikan pemahaman ilmu agama yang baik untuk hidupku. Alhamdulillah, ternyata benar. Pilihan Allah adalah yang terbaik diantara pilihan kita."


Palembang, 18082022

Comments

Popular Posts