Hari ke-22, Menemanimu

Baca, Like, Comen, dan Share!

"Mengambil kesempatan yang ada untuk mengupayakan yang terbaik, selagi masih bersama dengan dia yang kita cinta dan sayangi. Ilyas lekas membaik."

Februari 2019,
"Jangan Khawatir, Ilyas akan baik-baik saja. Besok Aku akan menamanimu pergi ke Rumah sakit. Ilyas harus menjalani operasi bedah polidaktili."

Anita duduk termenung di ruang guru. Ia mendengar Nadia selaku rekan kantornya turut membantu kesulitan yang telah dialami dengan Anita. Anita Ibu yang kuat, dia tulang punggung keluarga. Suaminya sudah tidak bekerja lagi, karena tidak ada proyek yang masuk dalam PT tempatnya bekerja. Sedangkan biaya operasi yang dibutuhkan pasti sangat mahal. Beruntung Anita memiliki sahabat seperti Nadia, yang tidak pernah itung-itungan masalah uang, maupun tenaga serta waktunya, untuk membantu kesembuhan Ilyas.

Ilyas berhak untuk bahagia, dan menjalani hari-harinya seperti anak-anak pada umumnya. Ilyas memiliki kelainan pada jari-jemarinya. Semakin tumbuh dewasa, jumlah jari-jemari Ilyas  bertambah. Anita khawatir, psikologi Ilyas akan terganggu nantinya, dan ia takut anaknya akan menjadi korban bullying di sekolahnya.

"Ta, semua berkas selesai. Besok Ilyas akan dioperasi. Kamu harus bisa mendampingi masa sulitnya. Pisau bedah akan memotong beberapa jari tangannya. Obat bius akan meredahkan rasa sakitnya. Kamu harus kuat saat melihatnya terluka."

Anita tak bisa berkata-kata lagi melihat Nadia sangat berusaha keras membantu kesulitan hidupnya.

"Ta, tetap berdo’a pada-Nya yah! Minta kebaikan apapun kepada-Nya! Cukupkan harapan hanya kepada-Nya! Semoga Allah menjaga Ilyas, mengangkat rasa sakitnya, dan memudahkan proses operasi maupun penyembuhan untuknya nanti." Nadia berusaha meyakinkan Anita bahwa semua akan baik-baik saja selagi ada Allah. Maka pada do’a apapun manusia bebas merapalnya dengan genggaman yang erat seperti eratnya keyakinan kita pada Sang Pencipta untuk  memasrahkan semua pada-Nya.


Comments

Popular Posts