Hari ke-25, Yang kuingat dari Berkah-Nya

Baca, Like, Comen, dan Share!


"Hujan adalah Rahmat dari-Nya dan sumber Keberkahan dari-Nya. Lantas, Diawal memulai prosesi Akad Nikah itu apa lagi yang harus dikhawatirkan? Toh, Allah adalah sebaik-baiknya penulis skenario. Jika keyakinanmu kokoh dan sama. Serahkan semua pada-Nya dengan doa. Cukup!"

05 Desember 2021,
Dari semalam bukan sekedar air dari langit-Nya yang turun. Tapi juga dari mata perempuan itu berderai. Nyatanya, pagi ini hujan belum juga redah. Entah, apa yang akan terjadi jika sepanjang acara resepsi pernikahanku diguyur hujan? Alhamdulillah, kekhawatiranku ternyata tak sampai demikian.

Qadarrullah hujan redah sekitar pukul  08.00 WIB. Tamu penting pun datang. Siapa lagi kalau bukan calon penganten lelaki, dan keluarga besar dari pihak besan? Tamu undangan yang lainnya pun terus berdatangan selama prosesi Akad nikah dimulai. Aku hanya bisa mendengar keramaian itu dari dalam kamar. Tak melihat bagaimana calon suamiku disambut dengan keluarga besarku? Bagaimana Ibu mengalungkan melati itu ke calon suamiku?

Durasi yang sangat lama. Karena Pak penghulu belum juga datang. Harusnya Akad nikah sudah bisa dimulai dari pukul 08.00 WIB. Tapi nyatanya, sudah pukul 09.05 WIB penghulunya masih belum datang. Iya! yang kuingat dari kejadian hari itu adalah betapa cemasnya Aku, dan rasanya Ingin menangis dengan sejadi-jadinya saat ujian itu ada. Tapi Bersyukur, Sahabatku dari Empat Lawang menguatkan, sama membimbing hatiku buat tenang dan ikhlas.

"Cek perbanyak istighfar yah! Jangan putus sebelum proses akad dimulai. Bisa jadi ini ujian. Serahin semua sama Allah."

Alhamdulillah tak lama kemudian, Pak penghulunya datang. Meskipun dari dalam kamar. Aku khusyuk mendengarkan arahan MC, dan mengikuti prosesnya tanpa ada yang terlewatkan sedikitpun. Meskipun dari dalam kamar. Dari acara pembacaan shahadat, dan mengikutinya. Lalu, Aku mendengarkan calon Suamiku berikrar mengikatku dengan janji suci (Ijab Qobul) dengan satu tarikan nafas. "SAH", 1 kata itu menjadi kode bagiku untuk keluar kamar. Lalu, Aku dipersilakan duduk bersanding disebelah Suamiku. Haru, karena telah melalui proses sakral itu.

Pernikahan bukan sekedar menjaga Amanat Allah dengan menjalankan Sunnah Rasulullah Saw saja. Bagi kita, durasi yang harus dijaga setiap episodenya dengan rasa mawaddah. Berharap pada-Nya keberkahan pada kehidupan rumah tangga kita agar tetap utuh. Antara mudah dan tidak mudah. Karena ada banyak perbedaan di antara kita. Jangan pernah bosan memohon pertolongan kepada Allah."

Palembang, 25092022

Writer by: @dianazzahrast

Comments

Popular Posts