Hari ke-28, Perhitungan
Dear, bahkan setelah menikah. Kita masih harus berjuang mengulang-ulang isi dalam do'a kita. Masih ada bagian di dalam kehidupan ini yang belum lengkap. Baik itu perihal pertanyaan tentang kedatangan, dan perihal tentang penerimaan. Jadi, jika dihadapkan dengan 2 situasi penting ini kita sudah tidak kaget lagi. Bisa lebih santai lagi menyikapinya, karena kita sudah terbiasa. Bukan soal terbiasanya saja! Karena kita juga sudah dimampukan oleh-Nya untuk bisa melaluinya.
Dear, jujur ada rasa bahagia karena telah berhasil melalui semua pelik yang dirasa selama ini. Kita telah berhasil memenangkan semua pertarungan di dalam ego kita masing-masing dengan versi terbaiknya kita, dan bisa melemahkannya. Artinya, do'a kita terkabul. Sederhana saja, namun melekat di jiwa. Bukan karena Aku yang kuat! Bukan karena Aku yang sabar! Begitu juga sebaliknya saat menjalani hal yang tak menyenangkan dalam hidup ini. Tapi karena Allah yang menolong, memampukan, menemani, dan membereskan satu-persatu urusan kehidupan dunia kita. Akan sangat terasa melelahkan, jika diselesaikan dengan cara kita sendiri tanpa meminta pertolongan-Nya.
“...dan dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (Al Jinn : 28)
Kita akan tumbuh jadi dewasa dari sebuah Luka. Percayakan! Setiap air mata yang jatuh, diperhitungkan sesuai dengan kadarnya. Masih ada lahan pahala yang tersimpan, selagi kita masih istiqomah dalam mengingat-Nya di setiap suka-dukanya kita, dan masih memperbanyak istighfar kita di setiap ujian-Nya.
Palembang, 28092022
Comments