Hari ke-18, Yang kucintai dari

Baca, Like, Comen, dan Share!


"Tidak ada yang salah dengan standar pilihan hidup kita. Sebelum bertemu  jodoh terbaik-Nya, kita masih sibuk memilih mana yang baik diantara yang terbaik. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, Sang Pencipta pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang tepat. Tak selalu bertemu dengan jodoh impian. Tapi bisa berjodoh dengan pilihan-Nya adalah jalan terbaik. Semua kekhawatiran, dan standar pilihan hidup itu pasti terfilter juga, saat kita bertemu dengan jodoh kita."

Januari 2021,
Hanya rasa takut yang menyelimuti perasaanku di hari itu. Takut kalau-kalau jododku sudah datang bagaimana akhirnya? Harus bersikap seperti apa? Sedang diri ini masih merasa belum siap?  Dalam beberapa waktu pikiran itu terus menghantuiku. Dibilang rindu dan ingin menikah pasti ada. Tapi dengan siapa? Itu pun menjadi tanda tanyaku pada Sang Pemilik hati ini. Apakah ada orang yang bisa menerimaku nantinya, dan menjadikanku satu dalam hidupnya, untuk menetap lebih lama di rumah sekaligus hatinya?

"Aku mau main ke rumahmu, dan bertemu dengan kedua orangtuamu. Bisa?"

Pertanyaan itu membuatku gugup, dan takut. Bagaimana bisa pemuda asing itu bertingkah seperti orang yang sudah kenal lama, dan sok akrab. Laras dan Bayu bertemu dengan tak sengaja. Karena mereka satu komunitas. Mereka hanya korban perjodohan teman-temannya. Tapi Semesta punya rencana lain untuk membuat pertemuan mereka jadi berawal indah.

"Bagaimana bila pemuda itu meminangku. Tamatlah riwayatku, sedangkan Aku tahu Abi sangat selektif dalam memilih pendamping hidup untukku."

Mbak Nadine berusaha menenangkan rasa khawatir Laras.

"Laras, ketika jodohmu sudah datang. Allah pasti akan mengerakkan dan mengarahkan hati Abi untuk menerima pemuda itu. Kalau seandainya pemuda itu ditolak. Bisa jadi dia bukan yang terbaik buat kamu adikku. Jangan Khawatir."

Ternyata, selepas shalat magrib, Bayu menemui kedua orangtua Laras. Percakapan serius tengah berlangsung disana. Pinangan Bayu diterima oleh Abi dan Ummi laras. Kau tahu Bayu, yang kucintai dari-Nya adalah petunjuk-Nya untuk menerimamu, dan keberanian memintaku dari kedua orangtuaku.

Palembang, 18092022

Comments

Popular Posts