Gerimis Day-09, Lepas Asumsi Bagian Pertama
Baca, Like, Comen, dan Share!
Sekarang hatiku lebih tenang, melihat wajah teduh itu dengan seksama. Menatapnya lekat, di dalam hati berbicara soal harapan. Meminta kebaikan yang banyak dari-Nya perihal sakinah, mawaddah, dan rahmah. Sepaket doa, Sakinah yang berarti ketenangan atau tentram, mawaddah yang berarti cinta kasih, dan rahmah yang bermakna kasih sayang. Karena dalam hitungan ibadah terpanjang ini, mustahil jika tidak ada ujian di dalamnya. Hal terpenting adalah selalu meminta Barakah pada-Nya.
Sementara Lelaki itu membalas lamunan panjangku yang lekat kala menatap wajahnya dengan tersenyum. Sesaat, ada tawa kecil disana yang menggelitik hatiku. Oh ini! Imam terbaikku. Kembali meyakinkan diri sendiri perihal ibadah terpanjang yang akan dilalui bersama ini dengan keimanan yang baik. “Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS Adzariyat: 54). Pernikahan pun menjadi bagian dalam beribadah kepada-Nya.
Perlahan, tertuju sebuah "Tanya", " Ada Apa?"
Aku menjawab dengan kalimat "Tidak Apa-Apa" Sembari tersenyum melihatnya. Kembali menatap wajahnya, dan mengingat kembali perjuangannya sebelum kami bisa berada di titik yang sekarang. Bersama mengarungi Bahtera Rumah Tangga ini. Masya Allah, seketika ego pun melemah soal gengsi, soal kecewa yang kadang di dasari dari hal sepeleh pun sirna, dan soal amarah yang kadang menguap di lisan pun terteguk dalam diam dan bungkam. Nikmat sekali! ada banyak kebaikan yang diberikan kepada-Nya melalui jodoh terbaiknya kita. Perkecil ruang memaafkan dan kesabaran untuk meminimalisir melihat sisi buruk/tidak baiknya pasangan kita.
Dia pun hanya seorang lelaki biasa. Sama halnya dengan selaksa rasaku. Kadang dia punya ego, kecewa, amarah, dan celotehan panjang perihal mengingatkan dalam kebaikan. Teringat akan hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“أَلاَ وَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا”
“Ingatlah, hendaknya kalian berwasiat yang baik kepada para istri.” (H.R. Tirmidzi dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani).
Aku rasa hal itu cukup untuk membuatku terkagum-kagum pada lelaki biasa yang kusebut Imam itu. Dia yang selalu berwasiat baik kepadaku meskipun di dalam hatinya di penuhi dengan rasa yang tak biasa. Oh itu! Yang menjadikannya jodoh terbaik untukku. 🥰
Palembang, 09122022
08:06
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS At Tahrim: 6).
Comments