#30hbc23 Day-14, Jarak

Baca, Like, Comen, dan Share!

Kadang sepulang kerja kita terbentang jarak, terkhusus di hari Sabtu. Aku pulang ke Rumah orangtuaku dengan seijinmu, dan Sehabis magrib Kamu menyusulku. Persepsi sederhana, ketika cuaca tidak mendukung seperti beberapa pekan sebelumnya hujan deras mengguyur kota Palembang Darussalam. Sesampainya di rumah orangtuaku, Aku menunggu kedatanganmu dengan rasa cemas, sembari mendoakan yang terbaik untuk keselamatanmu.

Pernah terbesit kata perihal jarak sesaat yang kita cipta, untuk semalam saja. Tidak apa-apa kita terpisah jarak, dan ruang. Demi kebaikanmu, ku pikir begitu. Aku hanya perlu sedikit bersabar menahan rindu hanya untuk semalam. Nyatanya, persepsiku berbeda.

"Dek, Kita tidak bisa terpisah jarak walaupun hanya semalam setelah menikah." Responmu membuatku berpikir ulang soal solusi. 

"Kenapa?" Tanyaku malam itu setelah menyambut kedatanganmu dengan basah kuyup, bersyukur ada jas hujan yang melindungi tubuhmu dari dinginnya suasana malam itu.

"Kita sudah menikah, bukan seperti orang yang sedang pacaran. Masak iya, tidurnya harus berpisah. Mamas di 15 ulu, dan Adek di Km. 15. Nanti bagaimana persepsi orangtua kita? Tidak enak. Jadi seperti apapun kondisinya, Mamas tetap akan menyusul Kamu. Namanya orang sudah menikah, harusnya tidak berpisah selagi bersama. Durasi 1 jam menyusul Kamu ke sana bukan hal yang sulit! Meskipun cuaca sedang tidak mendukung sekalipun." Responmu dengan rasa sayang, sekaligus memahamkan persepsiku yang ala kadarnya saat itu.

Ahhh... Jadi ingat materi Pak Cahyadi Takariawan, Jangan mempertahankan pola tidur masing-masing, harus ada sentuhan fisik, bukan sekedar kata-kata romantis ataupun mesra saja, bersikap lembutlah terhadap Istri. Nabi Saw bersabda, “Urfuq bil qawarir, bersikap lembutlah kepada kaca-kaca”. (HR.Imam Bukhari V/2294 no 5856, Imam Muslim IV/1811 no 2323, An-Nasa’i dalam Sunan Al-Kubra VI/135 no 10326.) Kaca-Kaca, diibaratkan Perempuan. Mengisi waktu kosong sebelum tidur untuk berkeluh-kesah, beristiqfar sembari saling memaafkan kesalahan masing-masing pasangan, dan saling mendoakan yang terbaik.

Berusaha menikmati dinamika kehidupan rumah tangga. Karena menikah bukanlah soal orang itu ingin, atau tidak ingin. Tapi soal tanggungjawab bersama, soal dua orang yang sedang menaati Allah, dan soal pasangan yang beribabah kepada Allah SWT. Apabila baik agama pasangan kita, maka itu modal besar untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah warohmah. Jadi bersyukur, dan selalu menjadi PR soal membangun rumah tangga yang harmoni. Menghalau Jarak. Jangan mempertahankan pola tidur masing-masing, harus ada sentuhan fisik, bukan sekedar kata-kata romantis ataupun mesra saja, bersikap lembutlah terhadap Istri.

 
#30hbc23 #30hbc23jarak #karsabercerita #30hbc2314 @30haribercerita

Palembang, 14012023
13:37
@dianazzahrast


Comments

Popular Posts