Hati Ke Hati

Baca, Like, Comen, dan Share!


 
Pernah nggak sih ketika ribut ataupun problem sama pasangan. Terus punya inisiatif untuk menumpahkan semua keresahan yang ada dengan kata-kata yang nggak berguna. Memang! Berusaha menurunkan ego itu sulit, alhasil ketika marah, ada saja unek-unek yang meledak. Ternyata bener! Kalau lagi marah itu memang dianjurkan untuk diam, dan memperbanyak istighfar. 
Dari Ibnu 'Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ.
"Apabila seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam." (HR Ahmad dan Bukhari).

Dengan kata lain, ada penegasan lagi untuk mengingatkan kita! 
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

"Dari Abu Hurairah RA bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW, "Berilah wasiat kepadaku." Sabda Nabi SAW: "Janganlah engkau mudah marah." Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau, "Janganlah engkau mudah marah." (HR Bukhari).

Ketika kita dalam keadaan marah, justru setan sangat mudah mengoda kita. Bagaimana jika kedua pasangan tidak dekat dengan-Nya? Maka hancurlah keutuhan di dalam rumah tangga. Ibaratnya, bila yang satunya menjadi api, dan yang satunya lagi pun ikut menjadi api! Lalu mau bagaimana mengatasi problem yang ada! Jadi kenali pasanganmu yah! Jangan mudah marah. 
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚإِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
"Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui." (QS. Al A'raf: 200) 

Please! Untuk bisa seumur hidup itu perlu proses. Proses yang tidak selalu baik, proses yang terkadang melelahkan, proses yang menuai air mata, proses yang bertolak belakang dengan keinginan, proses yang terkadang menyimpan amarah, dan yang terpenting adalah kita mau menerima semua proses yang ada tanpa paksaan! 

Paham! Ketika pasangan kita masih ada di satu visi-misi yang sama. Masih mengarahkan kita kepada kebaikan-Nya. Masih dengan sabarnya mau menerima semua keluh, dan pelik yang ada. Lantas! Kenapa harus terucap kata yang tak berguna ketika marah dengan kata "Cerai!, atau sebaliknya pulangkan Aku ke rumah kedua orangtuaku", ahhh coba ingat-ingat kembali! Seperti apa indahnya berjuang memulai dari 0, merintis selangkah demi selangkah ke arah tujuan, mengorbankan dana yang tak sedikit, mengindahkan do'a para tamu yang melangit untuk kebahagiaan rumah tangga kita. Lebih tepatnya bukan kebahagiaan! Tapi keutuhan rumah tangga kita. Lantas! Apa masih mau berucap kata "Pisah"?

Silakan ambil ruang paling nyaman untuk bersandar pada-Nya, setelah itu kembali berunding pada pasangan kita. Tanyakan kembali, apakah kita masih berada di titik yang sama, di tujuan yang kita rindukan perjumpaan dengan-Nya nanti. Mari! Kembali menyelamatkan keluarga kita, bukan hanya menyelamatkan diri sendiri saja! Sebab dalam 1 biduk rumah tangga tak bisa di nahkodai dengan nahkoda yang egois semata, begitu juga sebaliknya! Tak bisa di propokatori oleh tuan putri yang bisa berkeluh kesah saja. Mari bernegosiasi dengan hati, dan dari hati ke hati. Karena pernikahan itu indah, ibadah terpanjang yang harus diikhtiarkan bersama. 

Marriage is a long-term maturation process. There are joys and there are sorrows. Easy! of course not! While we still want to be in the process of becoming better, willing to negotiate in all things and conditions, willing to forgive and apologize, willing to get closer to God, and willing to fight to reach one goal. The goal of achieving happiness in this world and the hereafter. Definitely easy to get to!

Palembang, 11 Juli 2024
12:02

Comments

Popular Posts