AISYAH BINTI ABU BAKAR

Baca, Like, Comen, dan Share!

AISYAH BINTI ABU BAKAR
(YANG TERCINTA, PEMILIK 7 KEUTAMAAN)

Kita akan memasuki taman dan bunga paling indah & agung di dunia. Bunga indah ini berada di taman iman, disirami dengan air wahyu, hingga aroma wanginya menyebar memenuhi ruang antara Timur & Barat.

Ia adalah bunga yang tumbuh dari pohon yang diberkahi, akar-akarnya menancap ke bumi, dahannya menjulang tinggi ke awan hingga nyaris memeluk bintang-bintang orion.

Kita memohon restu untuk menemui bunga nan suci, bertakwa yang memenuhi dunia dengan ilmu, fikih, zuhud, dan wara' untuk menbaca kisahnya.

Ia adalah orang tercinta di hati Nabi Muhammad , setelah ayahnya. Dialah yang meneguk air kejujuran dari kedua orangtuanya, dan makan di atas jamuan makanan nubuwah (makanan sehat). Dialah wanita suci lagi disucikan yang dibebaskan Allah dari tuduhan keji yang dialamatkan kepadanya dari langit ketujuh. Dialah wanita yang bertakwa, suci, wara', dan zuhud; Aisyah binti Abu Bakar.

TUMBUH DALAM KELUARGA PENUH KEMULIAAN

1). Suaminya adalah pemimpin orang-orang terdahulu, Muhammad bin Abdullah yang diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam.
2). Ayahnya adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang yang lebih baik setelah para nabi xam rasul. Dialah yang menemani Rasulullah ketika keduanya berada di dalam gua Tsur. Dialah orang tercinta di hati Rasulullah .
Dari Anas bin Malik ia berkata, "Rasulullah bersabda, 'Umatku yang paling sayang terhadap umatku adalah Abu Bakar, yang paling tegas dalam perintah Allah adalah Umar, yang paling pemalu adalah Utsman, yang paling mengetahui hukum adalah Ali. (HR. Ahmad, At-Tirmidzi (3790)

Dalam hadits disebutkan,

لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُ أَبَابَكْرٍ خَلِيلًا، وَلَكِنَّهُ أَخِي وَصَاحِبِي، وَقَدِ اتَّخَذَاللهُ ﻷصَاحِبَكُمْ خَلِيلًا

“Sekiranya aku diizinkan oleh Allah untuk menjadikan seseorang sebagai khalil (kekasih), niscaya aku jadikan Abu Bakar sebagai khalilku (kekasihku), akan tetapi ia adalah saudara dan sahabatku, sedangkan Allah telah menjadikan sahabat kalian ini (diriku) sebagai khalilnya. (HR. Bukhari, no. 3656 dan Muslim, no. 2383)

3). Ibunya adalah seorang Shahabiyah mulia, Ummu Rauman binti Amir.
4). Saudarinya adalah Asma' binti Abu Bakar, Dzatun Nithaqain. (sang pemilik dua ikat pinggang, merobek selendangnya menjadi 2 bagian. 1 digunakan untuk pembukus bekal rasulullah, dan satunya digunakan sebagai ikat pinggangnya)
5). Suami saudarinya  (az-Zubair bin al-‘Awwam) adalah pembela Rasulullah yang dijamin masuk surga karena dia adalah orang pertama yang menghunus pedang di jalan Allah.
6). Kakek dari garis ayahnya adalah Abu Quhafah, Nenek dari garis ayahnya adalah Ummul Khair, Sulma binti Shakhr yang masuk islam (saat penaklukan Mekkah) dan meraih kemuliaan dengan mendampingi Nabi ﷺ.
7). Tiga bibiknya termasuk kalangan Shahabiyah, mereka adalah: Ummu Amir, Quraibah, dan Ummu Farwah.
8). Saudara sekandungnya, Abdurahman, seorang pemberani, salah satu pemanah ulung.

NILAI DAN KEDUDUKANNYA
Wanita paling memiliki pemahaman ilmu yang mendalam di anatara umat ini. Wanita putih dan cantik, itulah ia disebut Al-Humaira' (wanita yang kemerah-merahan), wanita yang dibebaskan dari tuduhan keji yang dialamatkan kepadanya, dibebaskan dari segala aib, jauh dari keraguan hati karena ia pernah meilhat Jibril, urusan Rabb Yang Mengetahui segala hal gaib, Aisyah Ummul Mukminin, Ash-Shiddiqah binti Ash-Shiddiq (Kekasihnya kekasih Allah).

MENTARI ISLAM TERBIT DI ATAS BUMI JAZIRAH
Sebelum kenabian, Abu Bakar adalah teman Rasulullah, beliau tahu betul Amanah, kejujuran, dan akhlak mulia penuh berkah. Dalam hitungan tahun Mentari islam terbit di Jazirah, wahyu turun kepada Rasulullah ﷺ. Khadijah adalah wanita pertama yang memeluk uslan, Abu bakar adalah lelaki pertama yang masuk IsIam. Abu bakar menyampaikan dakwa je segala penjuru agar semua merasakan nikmatnya iman. Dakwahnya direspon enam di antara sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Bahkan keluarga, dan seluruh anaknya masuk islam.

Aisyah lahir di era islam. Mendapati dirinya putri orang terbaik setelah Rasulullah . Ia tumbuh dan dirawat dua orang tua mulia. Kedua orang tuanya mengamati berkah dari putrinya nan menebarkan aroma wangi, dan menjadi istri pemimpin seluruh umat manusia, Rasulullah , Ummul Mukminin sepanjang masa. Aisyah dirawat dibawah pengawasan-Nya, memilihnya sebagai istri kekasih-Nya agar kita tahu kedudukan ibu yang diberkahi ini.

DIA ISTRIMU DI DUNIA DAN AKHIRAT
Nabi menikahi Aisyah berdasarkan wahyu dari langit. Nabi memimpikan Aisyah selama tiga malam. Jibril membawa gambarnya dalam jain sutera hijau dan berkata, "Dia istrimu di dunia dan akhirat." Jika ini adalah ketentuan dari Allah pasti ia tunaikan. (HR. Bukhari no. 3895)

KISAH PERNIKAHAN PENUH BERKAH
Setelah Khadijah meninggal, Khaulah binti Hakim, Istri Utsman bin Mazh'un datang kepada Rasulullah untuk menawarkan Nabi untuk menikah lagi. Kalau Nabi mau, ada yang perawan dan ada yang Janda. Yang perawan adalah putri orang yang dicintai; Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan yang Janda adalah Saudah binti Zam'ah. Ia beriman kepadamu dan mengikutimu. Rasulullah Berkata, "Maka sampaikan (keinginanku) pada keduanya, ' pinta beliau. Kemudian Khaulah menemui Ummu Rauman (Ibu Aisyah) dan menemui abu Bakar (selaku Ayahnya). Namun Abu Bakar berkata, " apa pantas untuk beliau sementara (Aisyah) adalah putri saudaranya sendiri? Khaulah kembali menyampaikan pada Rasulullah . Rasulullah bersabda "Kembalilah kepada Abu Bakar dan sampaikan kepadanya, 'Engkau adalah saudaraku (Nabi) dalam Islam dan Aku (Nabi) adalah saudaramu, dan putrimu layak untukku". Khaulah pun menemui Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar berkata, "Panggilkan Rasulullah ﷺ kemari. Rasulullah ﷺ datang lalu menikahkan beliau (denganku). Saat itu, Aisyah berusia 6 tahun. Khaulah juga mengincar seseorang untuk mengurus rumah tangga nabawi melalui sosok Saudah, dan membenahi hati beliau melalui sosok Aisyah. Juga untuk memperkuat hubungan Nabi dengan Ash-Shiddiq dengan ikatan pernikahan. Secara bersamaan, beliau menikahi Saudah binti Zam'ah Al-Amiriyah dan Aisyah. Beliau menggauli Saudah dan hidup berdua selama tiga tahun lamanya, setelah itu baru menggauli Aisyah pada bulan syawwal selepas perang Badar. Beliau tidak menikah perawan selain Aisyah.

BERSEGERA KEMBALI KEPADA ALLAH
Meskipun belia, Aisyah tetap mendambakan saat-saat abadi memasuki rumah tangga Rasulullah menjadi istri pemimpin orang-orang terdahulu dan kemudian juga Ummul Mukminin setiap saat. Pada fase sulit ini, ekskalasi gangguan kaum musyrikin terhadap para sahabat Rasulullah ﷺ kian meningkat. Allah mengijinkan Rasulullah untuk hijrah ke Madinah, guna mendirikan Daulah Islam di tanah yang diberkahi itu.

HIJRAH PENUH BERKAH
Jibril turun menyampaikan wahyu Rabb kepada Nabi ﷺ. Jibril memberitahu, perihal Konspirasi kaum Quraisy untuk membunuh Nabi ﷺ. Allah mengijinkan beliau untuk berhijrah dan menemukan lokasi hijrah. (kisah rencana jahat Kaum Quraisy yang akan dilaksanakan pada malam hari untuk mengepung kediaman Rasulullah ), dan rencana mereka gagal. (QS. Al-Anfal: 30), QS. Yasin: 9)

🔶 Peran Ali yang mengantikan posisi tidur Rasulullah untuk menyiasati Kaum Quraisy, tapi mereka memukul Ali dan menyeretnya ke dekat Ka'bah untuk mengetahui informasi tentang Muhammad ﷺ.

🔶 Peran Abdullah bin Abu Bakar seorang yang pandai dan cerdas untuk terus memberikan segala informasi yang diperlukan Rasulullah dan Abu Bakar.

🔶 Peran Pelayan Abu Bakar, Amir bin Fujairah yang bertugas mengembala domba-domba di dekat gua, air susunya untuk diminum Rasulullah ketika beliau haus. Hal ini dilakukan selama 3 malam. Pada malam hari Amir menggiring  dombanya mengikuti kaki Abdullah setelah meninggalkan gua Tsur (tempat bersembunyi Rasulullah ketika hijrah) menuju Mekah untuk menghilangkan jejak kaki.

🔶 Peran Asma binti Abu Bakar untuk mebawakan makanan sebagai bekal keduanya di tengah perjalanan. Saat Abu Bakar naik ke punggung unta, Asma tidak punya tali untuk mengikatkan bekal makanan, akhirnya melepas kain pengingkat pinggang dan merobek jadi 2, ia mendapat gelar Dzatun Nithaqain. (sang pemilik dua ikat pinggang)

🔶 Peran Abdullah bin Uraiqith sebagai petunjuk jalan mengambil rute pinggiran. Pada hari senin tanggal 8 Rabi'ul Awwal tahun 14 Kenabian (tahun pertama Hijriyah), bertepatan dengan tanggal 23 September 622 M, Rasulullah ﷺ singgah di Quba.

🔶 Urwah bin Zubair mendengar berita Rasulullah telah pergi meninggalkan Mekkah, beliau menanti kedatangan beliau. Tapi Ada seorang Yahudi yang naik ke atas benteng mereka melihat Rasulullah ﷺ, kemudian dengan suara melengking tinggi menyerukan kedatangan Rasulullah ﷺ. Mereka segera keluar untuk menyambut, menemui, dan memberikan salam penghormatan. Setelah shalat Jum'at, Nabi melanjutkan perjalanan hingga memasuki Madinah. Sejak saat itu nama Yatsrib resmi diganti Madinah. Madinah pada saat itu penuh sesak, semua menyambut kedatangan Nabi ﷺ. Beliau singgah di kediaman Abu ayyub Al-Anshari.

Selang beberapa hari, Saudah, Istri beliau tiba di Madinah, disertai kedua putri beliau (Fatimah dan Ummu Kultsum), Usamah bin Zaid, Ummu Aiman. Rombongan Abdullah bin Abu bakar menbawa serta keluarga Abu Bakar, termasuk Aisyah. Sementara Zainab tetap bertahan bersama suaminya, Abu Ash du Mekah. Ia tidak memungkinkan berhijrah, hingga oasca peristiwa Badar.

Aisyah menuturkan saat Rasulullah tiba di Madinah, Abu Bakar dan Bilal jatuh sakit. Aisyah pun menemui keduanya, dan menyanyakan keadaannya, dan menemui Rasulullah untuk menyampaikan hal itu.Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Ya Allah, buatlah kami mencintai Madinah seperti kecintaan kami kepada Makkah atau lebih dari itu! Ya Allah, berkahi kami pada takaran sha’ dan mud kami; sehatkan lingkungan Madinah untuk kami dan pindahkan demam Madinah ke Juhfah!” (HR. Bukhari No. 1889)

‘Aisyah berkata: Kami tiba di Madinah dalam keadaan Madinah saat itu merupakan bumi Allah yang paling banyak dan paling parah wabahnya.

‘Aisyah juga berkata: Dahulu, wadi Buthhan mengalirkan air yang tercemar.

LENGKAP SUDAH KEBAHAGIAAN ITU
Perang Badar terjadi, Allah mentakdirkan kemenangan bagi Para Ahli Tauhid. Setelah bulan Ramadhan berlalu, dan bulan Syawwal tiba, Rasulullah menggauli Aisyah. Pada hari bahagia ini, orang-orang berkumpul di kediaman Abu Bakar. Rona bahagia terpancar di wajah memenuhi hati. Rasulullah ﷺ meminta Aisyah untuk menceritakan rincian kejadian bersejarah ini.

“Aku dinikahi oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam saat aku berusia 6 tahun. Lalu kami datang ke Madinah, dan kami tinggal di Bani Harits bin Khazraj. Lalu aku menderita sakit sehingga rambutku rontok kemudian banyak lagi. Lalu ibuku, Ummu Ruman, mendatangiku saat aku berada di ayunan bersama teman-temanku. Lalu dia memanggilku, maka aku mendatanginya, aku tidak tahu apa yang dia inginkan. Maka dia mengajakku hingga aku tiba di depan pintu sebuah rumah. Aku sempat merasa khawatir, namun akhirnya jiwaku tenang. Kemudian ibuku mengambil sedikit air dan mengusapkannya ke wajah dan kepalaku. Kemudian dia mengajakku masuk ke rumah tersebut. Ternyata di dalamnya terdapat beberapa orang wanita kaum Anshar. Mereka berkata, “Selamat dan barokah, selamat dengan kebaikan.” Lalu ibuku menyerahkanku kepada mereka dan kemudian mereka mulai merapihkan aku. Tidak ada yang mengagetkan aku kecuali kedatangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada waktu Dhuha. Kemudian ibuku menyerahkan aku kepadanya dan ketika itu aku berusia 9 tahun.” (HR. Bukhari, no. 3894, Muslim, no. 1422)

NABI TIDAK MENIKAHI PERAWAN SELAIN AISYAH
Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Saya pernah bertanya, "Ya Rasulullah, seandainya anda menuruni suatu lembah yang disitu terdapat sebatang pohon yang buahnya sudah pernah dimakan orang, kemudian anda menemukan pohon lain yang buahnya belum pernah dimakan orang, maka di pohon manakah anda menyinggahkan onta anda?" Rasulullah Saw menjawab, "Di pohon yang belum terjamah". Maksudnya: Rasulullah Saw tidak menikahi gadis selain Aisyah. (HR. Bukhari No. 5077, dalam Kitab Nikah)

Aisyah memasuki rumah tangga nubuwah--- rumah terbaik di dunia nan luas terbentang, meski sangat sederhana berupa bilik kecil, namun penghuninya dikuatkan wahyu dari langit. Dimana rumahnya tidak diisi dengan perabotan dunia fana, namun penghuninya menebarkan aroma harum Al-Qur'an dan Ash-Sunnah ke seluruh bumi. Mereka hidup bersama dan mempelajari akhlak, ilmu, wara', kesabaran, dan tindak tanduk Rasulullah ﷺ hingga menjadi mentari dunia manusia yang tidak dikesampingkan siapapun juga.

BAHAGIA BERKIBAR DI ATAS RUMAH PENUH BERKAH

Kebahagiaan berkibar di atas Rumah -Rumah Nabi meskipun kehidupan sengsara. Mereka hanya memakan aswadain; kurma dan air. Hidup akan terasa bahagia selama hati terhubung dengan Allah. Ummul Mukminin Aisyah menjadi pemimpin segala kemuliaan; kemurahan hati, zuhud, dan seluruh nilai-nilai utama. Nabi menyebut Aisyah dengan Muwaffaqah (wanita sukses). Aisyah hidup bersama dengan istrinya yang lain, Saudah. Pernikahan dengan Aisyah adalah pernikahan cinta kasih dan pelipur lara, memancarkan Rahmat yang diutus Allah untuk seluruh alam. Aisyah ingin punya anak dari Rasulullah ﷺ namun tidak kunjung punya anak.

🔶 Rasulullah menghargai masa kecil Aisyah. HR. Bukhari: 5236)
🔶 "Apa kau tidak mendengar kalau Sulaiman punya kuda bersayap?!" Hal ini membuat Rasulullah ﷺ tertawa hingga gigi-gigi geraham beliau nampak. (HR. Abu Daud no. 4932, dihasankan oleh Ibnu Hajar dalam Takhrij Al Misykah [3/304], dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
🔶 Kesantunan dan Kerendahan Hati ﷺ pada Aisyah. Ketika Aisyah kecil, Rasulullah lomba lari dengannya. Beliau sama sekali tidak menghalanginya dari perasaan kasih sayang, cinta, dan penjagaan. Nabi mengalah, dan Aisyah menang saat itu. Tapi Ketika aisyah dewasa Aisyah yg kalah, Rasulullah yang memang.
🔶 Ketika Abu Bakar datang ke rumah Aisyah tak sengaja mendengar Aisyah berkata keras kepada Rasulullah. Nabi menengahi keduanya setelah itu Abu Bakar keluar. Nabi merayu Aisyah agar tidak marah. "Ajaklah aku dalam perdamaian kalian berdua, seperti kalian mengajakku dalam peperangan kalian berdua. (HR. Abu Dawud (4999) Kitab: Adab)
🔶 Berbudi Pekerti yang Agung. Rasulullah tidak pernah memukul apapun dengan tangan beliau. Tidak pernah membalas seseorang yang menyakitinya, kecuali ada sebagai dari kesucian-kesucian Allah yang dilanggar. Sosok suami teladan. (QS. Al-Qalam: 4), HR. Muslim (2338), HR. Bukhari (5353)

PELAJARAN BERHARGA
🔶 Lemah Lembut dan Kasih Sayang adalah sebab segaka kebaikan dalam mendidik, menjaga, dan mengajari Aisyah. HR. Muslim (2594)
🔶 Tulus dan Adil, tidak pernah berbasa-basi kepada siapapun. Meskipun ia mencintai Aisyah, beliau tidak membiarkan membicarakan harha diri dan mengunjing saudarinya sesama muslimah.
🔶 Kecemburuan Aisyah. Teguran Rasulullah terhadap Aisyah. Soal bantal-bantal yang berganbar. HR. Bukhari (2105)

Dalam sebuah riwayat menyebutkan :
“Suatu ketika, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di rumah salah seorang isteri beliau. Tiba-tiba isteri yang lain mengirim mangkuk berisi makanan. Melihat itu, isteri yang rumahnya kedatangan Rasul memukul tangan pelayan pembawa makanan tersebut, maka jatuhlah mangkuk tersebut dan pecah. Kemudian Rasul mengumpulkan kepingan-kepingan pecahan tersebut serta makanannya, sambil berkata: “Ibumu sedang cemburu,” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh pelayan itu untuk menunggu, kemudian beliau memberikan padanya mangkuk milik isteri yang sedang bersama beliau untuk diberikan kepada pemiliki mangkuk yang pecah. Mangkuk yang pecah beliau simpan di rumah isteri yang sedang bersama beliau” (HR. Al-Bukhari, 5/2003).
🔶 Rabbmu selalu bersegera memenuhi keinginanmu. QS. Al-Ahzab: 51.
🔶 Ketika mengetahui Nabi Marah kecerdasan dan kepandaian Aisyah mengubah tutur kata menjadi sebuah pertanyaan. HR. Muslim (974)
🔶 Kisah canda tentang madu. HR. Bukhari (1474), dalam kitab Talak.
🔶 Mengulang Memori Kecemburuan Aisyah terhadap Khadijah. HR. Bukhari (3818), (3821), HR. Muslim (2435) 

Kita akan memasuki taman dan bunga paling indah & agung di dunia. Bunga indah ini berada di taman iman, disirami dengan air wahyu, hingga aroma wanginya menyebar memenuhi ruang antara Timur & Barat.

Ia adalah bunga yang tumbuh dari pohon yang diberkahi, akar-akarnya menancap ke bumi, dahannya menjulang tinggi ke awan hingga nyaris memeluk bintang-bintang orion.

Kita memohon restu untuk menemui bunga nan suci, bertakwa yang memenuhi dunia dengan ilmu, fikih, zuhud, dan wara' untuk menbaca kisahnya.

Ia adalah orang tercinta di hati Nabi Muhammad , setelah ayahnya. Dialah yang meneguk air kejujuran dari kedua orangtuanya, dan makan di atas jamuan makanan nubuwah (makanan sehat). Dialah wanita suci lagi disucikan yang dibebaskan Allah dari tuduhan keji yang dialamatkan kepadanya dari langit ketujuh. Dialah wanita yang bertakwa, suci, wara', dan zuhud; Aisyah binti Abu Bakar.

TUMBUH DALAM KELUARGA PENUH KEMULIAAN

1). Suaminya adalah pemimpin orang-orang terdahulu, Muhammad bin Abdullah yang diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam.
2). Ayahnya adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang yang lebih baik setelah para nabi xam rasul. Dialah yang menemani Rasulullah ketika keduanya berada di dalam gua Tsur. Dialah orang tercinta di hati Rasulullah .
Dari Anas bin Malik ia berkata, "Rasulullah bersabda, 'Umatku yang paling sayang terhadap umatku adalah Abu Bakar, yang paling tegas dalam perintah Allah adalah Umar, yang paling pemalu adalah Utsman, yang paling mengetahui hukum adalah Ali. (HR. Ahmad, At-Tirmidzi (3790)

Dalam hadits disebutkan,

لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُ أَبَابَكْرٍ خَلِيلًا، وَلَكِنَّهُ أَخِي وَصَاحِبِي، وَقَدِ اتَّخَذَاللهُ ﻷصَاحِبَكُمْ خَلِيلًا

“Sekiranya aku diizinkan oleh Allah untuk menjadikan seseorang sebagai khalil (kekasih), niscaya aku jadikan Abu Bakar sebagai khalilku (kekasihku), akan tetapi ia adalah saudara dan sahabatku, sedangkan Allah telah menjadikan sahabat kalian ini (diriku) sebagai khalilnya. (HR. Bukhari, no. 3656 dan Muslim, no. 2383)

3). Ibunya adalah seorang Shahabiyah mulia, Ummu Rauman binti Amir.
4). Saudarinya adalah Asma' binti Abu Bakar, Dzatun Nithaqain. (sang pemilik dua ikat pinggang, merobek selendangnya menjadi 2 bagian. 1 digunakan untuk pembukus bekal rasulullah, dan satunya digunakan sebagai ikat pinggangnya)
5). Suami saudarinya  (az-Zubair bin al-‘Awwam) adalah pembela Rasulullah yang dijamin masuk surga karena dia adalah orang pertama yang menghunus pedang di jalan Allah.
6). Kakek dari garis ayahnya adalah Abu Quhafah, Nenek dari garis ayahnya adalah Ummul Khair, Sulma binti Shakhr yang masuk islam (saat penaklukan Mekkah) dan meraih kemuliaan dengan mendampingi Nabi ﷺ.
7). Tiga bibiknya termasuk kalangan Shahabiyah, mereka adalah: Ummu Amir, Quraibah, dan Ummu Farwah.
8). Saudara sekandungnya, Abdurahman, seorang pemberani, salah satu pemanah ulung.

NILAI DAN KEDUDUKANNYA
Wanita paling memiliki pemahaman ilmu yang mendalam di anatara umat ini. Wanita putih dan cantik, itulah ia disebut Al-Humaira' (wanita yang kemerah-merahan), wanita yang dibebaskan dari tuduhan keji yang dialamatkan kepadanya, dibebaskan dari segala aib, jauh dari keraguan hati karena ia pernah meilhat Jibril, urusan Rabb Yang Mengetahui segala hal gaib, Aisyah Ummul Mukminin, Ash-Shiddiqah binti Ash-Shiddiq (Kekasihnya kekasih Allah).

MENTARI ISLAM TERBIT DI ATAS BUMI JAZIRAH
Sebelum kenabian, Abu Bakar adalah teman Rasulullah, beliau tahu betul Amanah, kejujuran, dan akhlak mulia penuh berkah. Dalam hitungan tahun Mentari islam terbit di Jazirah, wahyu turun kepada Rasulullah ﷺ. Khadijah adalah wanita pertama yang memeluk uslan, Abu bakar adalah lelaki pertama yang masuk IsIam. Abu bakar menyampaikan dakwa je segala penjuru agar semua merasakan nikmatnya iman. Dakwahnya direspon enam di antara sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Bahkan keluarga, dan seluruh anaknya masuk islam.

Aisyah lahir di era islam. Mendapati dirinya putri orang terbaik setelah Rasulullah . Ia tumbuh dan dirawat dua orang tua mulia. Kedua orang tuanya mengamati berkah dari putrinya nan menebarkan aroma wangi, dan menjadi istri pemimpin seluruh umat manusia, Rasulullah , Ummul Mukminin sepanjang masa. Aisyah dirawat dibawah pengawasan-Nya, memilihnya sebagai istri kekasih-Nya agar kita tahu kedudukan ibu yang diberkahi ini.

DIA ISTRIMU DI DUNIA DAN AKHIRAT
Nabi menikahi Aisyah berdasarkan wahyu dari langit. Nabi memimpikan Aisyah selama tiga malam. Jibril membawa gambarnya dalam jain sutera hijau dan berkata, "Dia istrimu di dunia dan akhirat." Jika ini adalah ketentuan dari Allah pasti ia tunaikan. (HR. Bukhari no. 3895)

KISAH PERNIKAHAN PENUH BERKAH
Setelah Khadijah meninggal, Khaulah binti Hakim, Istri Utsman bin Mazh'un datang kepada Rasulullah untuk menawarkan Nabi untuk menikah lagi. Kalau Nabi mau, ada yang perawan dan ada yang Janda. Yang perawan adalah putri orang yang dicintai; Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan yang Janda adalah Saudah binti Zam'ah. Ia beriman kepadamu dan mengikutimu. Rasulullah Berkata, "Maka sampaikan (keinginanku) pada keduanya, ' pinta beliau. Kemudian Khaulah menemui Ummu Rauman (Ibu Aisyah) dan menemui abu Bakar (selaku Ayahnya). Namun Abu Bakar berkata, " apa pantas untuk beliau sementara (Aisyah) adalah putri saudaranya sendiri? Khaulah kembali menyampaikan pada Rasulullah . Rasulullah bersabda "Kembalilah kepada Abu Bakar dan sampaikan kepadanya, 'Engkau adalah saudaraku (Nabi) dalam Islam dan Aku (Nabi) adalah saudaramu, dan putrimu layak untukku". Khaulah pun menemui Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar berkata, "Panggilkan Rasulullah ﷺ kemari. Rasulullah ﷺ datang lalu menikahkan beliau (denganku). Saat itu, Aisyah berusia 6 tahun. Khaulah juga mengincar seseorang untuk mengurus rumah tangga nabawi melalui sosok Saudah, dan membenahi hati beliau melalui sosok Aisyah. Juga untuk memperkuat hubungan Nabi dengan Ash-Shiddiq dengan ikatan pernikahan. Secara bersamaan, beliau menikahi Saudah binti Zam'ah Al-Amiriyah dan Aisyah. Beliau menggauli Saudah dan hidup berdua selama tiga tahun lamanya, setelah itu baru menggauli Aisyah pada bulan syawwal selepas perang Badar. Beliau tidak menikah perawan selain Aisyah.

BERSEGERA KEMBALI KEPADA ALLAH
Meskipun belia, Aisyah tetap mendambakan saat-saat abadi memasuki rumah tangga Rasulullah menjadi istri pemimpin orang-orang terdahulu dan kemudian juga Ummul Mukminin setiap saat. Pada fase sulit ini, ekskalasi gangguan kaum musyrikin terhadap para sahabat Rasulullah ﷺ kian meningkat. Allah mengijinkan Rasulullah untuk hijrah ke Madinah, guna mendirikan Daulah Islam di tanah yang diberkahi itu.

HIJRAH PENUH BERKAH
Jibril turun menyampaikan wahyu Rabb kepada Nabi ﷺ. Jibril memberitahu, perihal Konspirasi kaum Quraisy untuk membunuh Nabi ﷺ. Allah mengijinkan beliau untuk berhijrah dan menemukan lokasi hijrah. (kisah rencana jahat Kaum Quraisy yang akan dilaksanakan pada malam hari untuk mengepung kediaman Rasulullah ), dan rencana mereka gagal. (QS. Al-Anfal: 30), QS. Yasin: 9)

🔶 Peran Ali yang mengantikan posisi tidur Rasulullah untuk menyiasati Kaum Quraisy, tapi mereka memukul Ali dan menyeretnya ke dekat Ka'bah untuk mengetahui informasi tentang Muhammad ﷺ.

🔶 Peran Abdullah bin Abu Bakar seorang yang pandai dan cerdas untuk terus memberikan segala informasi yang diperlukan Rasulullah dan Abu Bakar.

🔶 Peran Pelayan Abu Bakar, Amir bin Fujairah yang bertugas mengembala domba-domba di dekat gua, air susunya untuk diminum Rasulullah ketika beliau haus. Hal ini dilakukan selama 3 malam. Pada malam hari Amir menggiring  dombanya mengikuti kaki Abdullah setelah meninggalkan gua Tsur (tempat bersembunyi Rasulullah ketika hijrah) menuju Mekah untuk menghilangkan jejak kaki.

🔶 Peran Asma binti Abu Bakar untuk mebawakan makanan sebagai bekal keduanya di tengah perjalanan. Saat Abu Bakar naik ke punggung unta, Asma tidak punya tali untuk mengikatkan bekal makanan, akhirnya melepas kain pengingkat pinggang dan merobek jadi 2, ia mendapat gelar Dzatun Nithaqain. (sang pemilik dua ikat pinggang)

🔶 Peran Abdullah bin Uraiqith sebagai petunjuk jalan mengambil rute pinggiran. Pada hari senin tanggal 8 Rabi'ul Awwal tahun 14 Kenabian (tahun pertama Hijriyah), bertepatan dengan tanggal 23 September 622 M, Rasulullah ﷺ singgah di Quba.

🔶 Urwah bin Zubair mendengar berita Rasulullah telah pergi meninggalkan Mekkah, beliau menanti kedatangan beliau. Tapi Ada seorang Yahudi yang naik ke atas benteng mereka melihat Rasulullah ﷺ, kemudian dengan suara melengking tinggi menyerukan kedatangan Rasulullah ﷺ. Mereka segera keluar untuk menyambut, menemui, dan memberikan salam penghormatan. Setelah shalat Jum'at, Nabi melanjutkan perjalanan hingga memasuki Madinah. Sejak saat itu nama Yatsrib resmi diganti Madinah. Madinah pada saat itu penuh sesak, semua menyambut kedatangan Nabi ﷺ. Beliau singgah di kediaman Abu ayyub Al-Anshari.

Selang beberapa hari, Saudah, Istri beliau tiba di Madinah, disertai kedua putri beliau (Fatimah dan Ummu Kultsum), Usamah bin Zaid, Ummu Aiman. Rombongan Abdullah bin Abu bakar menbawa serta keluarga Abu Bakar, termasuk Aisyah. Sementara Zainab tetap bertahan bersama suaminya, Abu Ash du Mekah. Ia tidak memungkinkan berhijrah, hingga oasca peristiwa Badar.

Aisyah menuturkan saat Rasulullah tiba di Madinah, Abu Bakar dan Bilal jatuh sakit. Aisyah pun menemui keduanya, dan menyanyakan keadaannya, dan menemui Rasulullah untuk menyampaikan hal itu.Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Ya Allah, buatlah kami mencintai Madinah seperti kecintaan kami kepada Makkah atau lebih dari itu! Ya Allah, berkahi kami pada takaran sha’ dan mud kami; sehatkan lingkungan Madinah untuk kami dan pindahkan demam Madinah ke Juhfah!” (HR. Bukhari No. 1889)

‘Aisyah berkata: Kami tiba di Madinah dalam keadaan Madinah saat itu merupakan bumi Allah yang paling banyak dan paling parah wabahnya.

‘Aisyah juga berkata: Dahulu, wadi Buthhan mengalirkan air yang tercemar.

LENGKAP SUDAH KEBAHAGIAAN ITU
Perang Badar terjadi, Allah mentakdirkan kemenangan bagi Para Ahli Tauhid. Setelah bulan Ramadhan berlalu, dan bulan Syawwal tiba, Rasulullah menggauli Aisyah. Pada hari bahagia ini, orang-orang berkumpul di kediaman Abu Bakar. Rona bahagia terpancar di wajah memenuhi hati. Rasulullah ﷺ meminta Aisyah untuk menceritakan rincian kejadian bersejarah ini.

“Aku dinikahi oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam saat aku berusia 6 tahun. Lalu kami datang ke Madinah, dan kami tinggal di Bani Harits bin Khazraj. Lalu aku menderita sakit sehingga rambutku rontok kemudian banyak lagi. Lalu ibuku, Ummu Ruman, mendatangiku saat aku berada di ayunan bersama teman-temanku. Lalu dia memanggilku, maka aku mendatanginya, aku tidak tahu apa yang dia inginkan. Maka dia mengajakku hingga aku tiba di depan pintu sebuah rumah. Aku sempat merasa khawatir, namun akhirnya jiwaku tenang. Kemudian ibuku mengambil sedikit air dan mengusapkannya ke wajah dan kepalaku. Kemudian dia mengajakku masuk ke rumah tersebut. Ternyata di dalamnya terdapat beberapa orang wanita kaum Anshar. Mereka berkata, “Selamat dan barokah, selamat dengan kebaikan.” Lalu ibuku menyerahkanku kepada mereka dan kemudian mereka mulai merapihkan aku. Tidak ada yang mengagetkan aku kecuali kedatangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada waktu Dhuha. Kemudian ibuku menyerahkan aku kepadanya dan ketika itu aku berusia 9 tahun.” (HR. Bukhari, no. 3894, Muslim, no. 1422)

NABI TIDAK MENIKAHI PERAWAN SELAIN AISYAH
Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Saya pernah bertanya, "Ya Rasulullah, seandainya anda menuruni suatu lembah yang disitu terdapat sebatang pohon yang buahnya sudah pernah dimakan orang, kemudian anda menemukan pohon lain yang buahnya belum pernah dimakan orang, maka di pohon manakah anda menyinggahkan onta anda?" Rasulullah Saw menjawab, "Di pohon yang belum terjamah". Maksudnya: Rasulullah Saw tidak menikahi gadis selain Aisyah. (HR. Bukhari No. 5077, dalam Kitab Nikah)

Aisyah memasuki rumah tangga nubuwah--- rumah terbaik di dunia nan luas terbentang, meski sangat sederhana berupa bilik kecil, namun penghuninya dikuatkan wahyu dari langit. Dimana rumahnya tidak diisi dengan perabotan dunia fana, namun penghuninya menebarkan aroma harum Al-Qur'an dan Ash-Sunnah ke seluruh bumi. Mereka hidup bersama dan mempelajari akhlak, ilmu, wara', kesabaran, dan tindak tanduk Rasulullah ﷺ hingga menjadi mentari dunia manusia yang tidak dikesampingkan siapapun juga.

BAHAGIA BERKIBAR DI ATAS RUMAH PENUH BERKAH

Kebahagiaan berkibar di atas Rumah -Rumah Nabi meskipun kehidupan sengsara. Mereka hanya memakan aswadain; kurma dan air. Hidup akan terasa bahagia selama hati terhubung dengan Allah. Ummul Mukminin Aisyah menjadi pemimpin segala kemuliaan; kemurahan hati, zuhud, dan seluruh nilai-nilai utama. Nabi menyebut Aisyah dengan Muwaffaqah (wanita sukses). Aisyah hidup bersama dengan istrinya yang lain, Saudah. Pernikahan dengan Aisyah adalah pernikahan cinta kasih dan pelipur lara, memancarkan Rahmat yang diutus Allah untuk seluruh alam. Aisyah ingin punya anak dari Rasulullah ﷺ namun tidak kunjung punya anak.

🔶 Rasulullah menghargai masa kecil Aisyah. HR. Bukhari: 5236)
🔶 "Apa kau tidak mendengar kalau Sulaiman punya kuda bersayap?!" Hal ini membuat Rasulullah ﷺ tertawa hingga gigi-gigi geraham beliau nampak. (HR. Abu Daud no. 4932, dihasankan oleh Ibnu Hajar dalam Takhrij Al Misykah [3/304], dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
🔶 Kesantunan dan Kerendahan Hati ﷺ pada Aisyah. Ketika Aisyah kecil, Rasulullah lomba lari dengannya. Beliau sama sekali tidak menghalanginya dari perasaan kasih sayang, cinta, dan penjagaan. Nabi mengalah, dan Aisyah menang saat itu. Tapi Ketika aisyah dewasa Aisyah yg kalah, Rasulullah yang memang.
🔶 Ketika Abu Bakar datang ke rumah Aisyah tak sengaja mendengar Aisyah berkata keras kepada Rasulullah. Nabi menengahi keduanya setelah itu Abu Bakar keluar. Nabi merayu Aisyah agar tidak marah. "Ajaklah aku dalam perdamaian kalian berdua, seperti kalian mengajakku dalam peperangan kalian berdua. (HR. Abu Dawud (4999) Kitab: Adab)
🔶 Berbudi Pekerti yang Agung. Rasulullah tidak pernah memukul apapun dengan tangan beliau. Tidak pernah membalas seseorang yang menyakitinya, kecuali ada sebagai dari kesucian-kesucian Allah yang dilanggar. Sosok suami teladan. (QS. Al-Qalam: 4), HR. Muslim (2338), HR. Bukhari (5353)

PELAJARAN BERHARGA
🔶 Lemah Lembut dan Kasih Sayang adalah sebab segaka kebaikan dalam mendidik, menjaga, dan mengajari Aisyah. HR. Muslim (2594)
🔶 Tulus dan Adil, tidak pernah berbasa-basi kepada siapapun. Meskipun ia mencintai Aisyah, beliau tidak membiarkan membicarakan harha diri dan mengunjing saudarinya sesama muslimah.
🔶 Kecemburuan Aisyah. Teguran Rasulullah terhadap Aisyah. Soal bantal-bantal yang berganbar. HR. Bukhari (2105)

Dalam sebuah riwayat menyebutkan :
“Suatu ketika, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di rumah salah seorang isteri beliau. Tiba-tiba isteri yang lain mengirim mangkuk berisi makanan. Melihat itu, isteri yang rumahnya kedatangan Rasul memukul tangan pelayan pembawa makanan tersebut, maka jatuhlah mangkuk tersebut dan pecah. Kemudian Rasul mengumpulkan kepingan-kepingan pecahan tersebut serta makanannya, sambil berkata: “Ibumu sedang cemburu,” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh pelayan itu untuk menunggu, kemudian beliau memberikan padanya mangkuk milik isteri yang sedang bersama beliau untuk diberikan kepada pemiliki mangkuk yang pecah. Mangkuk yang pecah beliau simpan di rumah isteri yang sedang bersama beliau” (HR. Al-Bukhari, 5/2003).


🔶 Rabbmu selalu bersegera memenuhi keinginanmu. QS. Al-Ahzab: 51.
🔶 Ketika mengetahui Nabi Marah kecerdasan dan kepandaian Aisyah mengubah tutur kata menjadi sebuah pertanyaan. HR. Muslim (974)
🔶 Kisah canda tentang madu. HR. Bukhari (1474), dalam kitab Talak.
🔶 Mengulang Memori Kecemburuan Aisyah terhadap Khadijah. HR. Bukhari (3818), (3821), HR. Muslim (2435)


Comments

Popular Posts