"Coba deh, setiap pagi sebelum pergi berkerja beri Aku pujian ataupun bahasa cinta yang buat Aku teriang-niang. Minimal belajar jadi orang yang romantis gitu", gumamku padanya.
"Buat apa? Memangnya perlu yah? Setelah menikah bagaimana caraku mencintaimu itu tak cukup penting untuk diutarakan dengan kata-kata. Tidak selalu! Toh cinta itu soal tanggungjawab! Sampai disini pahamkan yah??" Responnya.
Lagi-lagi Aku menatapnya bingung. Harus memahami hal apa? Entah, harus dengan cara komunikasi yang seperti apa, agar dia tahu bahasa cintaku padanya? Memang diawal cukup sulit, sudah tentu akan mengenal berbagai problem. Masih dengan bahasa kode, atau intruksi ambigu itu tak cukup baik. Sampai disini pun belum cukup paham dengan apa inginya, dan dia pun tak paham dengan inginku. Tapi setelah mengambil jedah pemakluman yang lumayan panjang. Tetap saja, tak paham. Sesekali, Aku tersenyum lekat menatap wajahnya. Ahhh, lelaki ini memang sulit dimengerti. Mungkin sebaliknya juga persepsi dia tentangku sama. 🤭😅
Kita harus mengambil sudut pandang rasa syukur dari sisi yang lain. Alhamdulillah, orderan lancar. Artinya, lelaki itu harus extra sigap ketika Aku butuh bantuan dalam hal pengiriman produk. Selain tugas mengantar jemput istrinya ini, ada tugas tambahan lagi yang kadang menguras cukup banyak kesabarannya. Lantaran, info request yang diberitahu istrinya ini membuatnya bingung, dan sedikit menguras emosi. Jadi setelah Aku paham dengan caraku yang cukup menyebalkan ini dimatanya. Mulai evaluasi diri! Tapi namanya sudah satu paket, jadi sabarnya tanpa batas padaku. Apa mungkin itu bagian dari caranya mencintaiku??? Entahlah?
Ketika hendak menemaniku mengirim produk, dan mengharuskanku bermu'amalah dengan beberapa customer pria. Mungkin agak lain yah?? Awalnya, Aku mendadak bingung dengan inginnya, dan juga semua intruksinya. Tak cukup sabar dengan sikapnya. Sempat terbaca CCTV Customer. Jujur, membuatku sedikit malu. Tapi mungkin cemburu itulah seninya dalam mencintaiku. 😅🙏
"Mbak, Suaminya cemburuan banget yah?" Respon customerku.
"Lahhh kenapa?", Gumamku pada customer itu.
"Tapi terlihat di CCTV kantor. Suami mbak itu nggak pengen lihat Mbak masuk ke ruangan kantorku ketika hendak mengirim facial."
"Hmmmm", Iya. Tanpa berkelit, memang seperti itulah adanya. 😊
Bukan hanya itu! Ketika membeli sesuatu, misalnya penjualnya adalah seorang Pria. Tatapannya sinis kepada seolah memberi kode ketika hendak memberi uang ke penjual itu, dan ketika hendak menerima uang kembalian saat belanja. Jelas saja, awalnya Aku tak paham dengan sikapnya yang menyebalkan itu. Bagaimana bisa, ketika Aku sudah berhati-hati untuk tak menyentuh tangan penjual. Tapi saat mendapati penjual yang tak paham dengan batasan. Tanpa sengaja tangannya menyentuh tanganku sedikit. Qadarullah, diatas motor, dan sepanjang perjalanan wajah Suamiku itu cemberut, lebih tepatnya mengerutu panjang soal sikapku. Padahal sudah kujelaskan, Aku sudah menjaga dan lebih berhati-hati. Mana bisa membuat penjual untuk satu pemikiran dengan ingin kita? Tidak semua tahu soal batasan kita. Maka setelah kejadian itu, kami sama-sama mengambil ibrah. Ketika hendak bermu'analah sama siapapun, sangat menjaga batasan. Jadi misalnya, Aku beli sesuatu. Ternyata penjualnya seorang Pria. Maka suamiku yang akan memberikan uangnya, dan mengambil kembalian uang sisa belanja kami. Begitupun sebaliknya. Lantas, apakah itu salah satu caranya dalam mencintaiku??? Entahlah. 🤭
Bener kata Dr. Aisyah Dahlan 95% laki-laki yang menjadi suamimu, tidak pernah bilang "Aku cinta padamu" jangan emosi! Itu sudah biasa. Jadi paham yah, sampai disini dengan tipe Suamimu. 😅🙏
Tidak hanya itu, awal menikah menghadirkan romansa bahagia itu mudah. Sampai akhirnya ritme berubah, dan watak masing-masing terlihat nyata. Problem sudah pasti pernah ketika menjalani bahtera rumah tangga ini. Kalau tidak ada ilmu dan iman, sudah pasti tumbang. Lantas, pahami seperti apa bahasa kasih pasangan kita. Ternyata Bahasa Kasih Suami yang utama adalah Act Of Service (Siap Melayani). Kalau dalam hal ini sudah membuatnya nyaman. Maka akan sangat mudah mengkomunikasikan inginnya kita. Berbanding terbalik dengan Bahasa Kasihku. Kalau Aku cendrung yang utama adalah Words Of Affirmation (Pujian/Ungkapan), mungkin karena sisi melankolis dan feminimku sebagai perempuan itu wajar. Sangat butuh hal itu, agar mood selalu happy. 😍🙏
Alhamdulillah, berproses sama-sama yah. Tidak selalu mudah. Ujian juga pasti ada. Mungkin itu seninya dalam menjalani kehidupan rumah tangga, yang semua halnya menjadi ladang pahala. Terima kasih untuk semua kesabarannya. Selalu tingkatkan rasa syukur di hati ini untuk memandang segala sesuatunya dalam sudut pandang yang positif. Selalu sabar dalam menjalani proses belajar yang tak berkesudahan ini meskipun sudah hidup mengenap.Selalu belajar untuk bisa menerima semua ketetapan-Nya dengan bijak. Yakin! Bahwa pasangan kita adalah seseorang yang terbaik yang dipilihkan-Nya untuk menemani, membimbing, mengarahkan, dan menasehati kita. Jadi stop bertanya-tanya, "Apakah dia mencintaiku atau tidak? Apakah dia menyayangiku apa tidak??" Karena setiap pasangan punya bahasa kasih yang berbeda. Baginya, Mencintaiku dan Menyayangiku itu dalam hal Act Of Service. Misalnya, ketika Istrinya ini sedang menikmati makanan. Maka, tanpa intruksi apapun itu. Suami dengan care mengambil segelas Air mineral untuk Istrinya ini. Ketika Istrinya seharian bekerja, dan dia lebih banyak punya waktu kosong. Melihat kamar rapi, dan dibersihkan olehnya. Alhamdulillah, kaget. Tapi bahagia. Mungkin hal sederhana itu adalah tindakan yang memgambarkan bahwa dia mencintai, dan menyayangiku. Dariku perempuan yang terkadang cukup banyak menguras kesabaranmu, karena Aku adalah tulang rusukmu yang bengkok, yang tak sempurna dan utuh dalam menjadi Istrimu. Tertulis hari ini 10:20
Palembang, 05 Desember 2024
The An,
💐💐💐💐
Selalu belajar untuk bisa menerima semua ketetapan-Nya dengan bijak. Yakin! Bahwa pasangan kita adalah seseorang yang terbaik yang dipilihkan-Nya untuk menemani, membimbing, mengarahkan, dan menasehati kita. Jadi stop bertanya-tanya, "Apakah dia mencintaiku atau tidak? Apakah dia menyayangiku apa tidak??" Karena setiap pasangan punya bahasa kasih yang berbeda. Baginya, Mencintaiku dan Menyayangiku itu dalam hal Act Of Service. Misalnya, ketika Istrinya ini sedang menikmati makanan. Maka, tanpa intruksi apapun itu. Suami dengan care mengambil segelas Air mineral untuk Istrinya ini. Ketika Istrinya seharian bekerja, dan dia lebih banyak punya waktu kosong. Melihat kamar rapi, dan dibersihkan olehnya. Alhamdulillah, kaget. Tapi bahagia. Mungkin hal sederhana itu adalah tindakan yang memgambarkan bahwa dia mencintai, dan menyayangiku. Dariku perempuan yang terkadang cukup banyak menguras kesabaranmu, karena Aku adalah tulang rusukmu yang bengkok, yang tak sempurna dan utuh dalam menjadi Istrimu. Tertulis hari ini 10:20
Palembang, 05 Desember 2024
The An,
💐💐💐💐
Comments